Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu menilai kebencian telah membuat mereka yang berseberangan dengan pemerintah buta.
Hal itu dikatakan Adian dalam sebuah acara talkshow di sebuah stasiun televisi swasta, baru-baru ini.
Baca: Adian: Dekat dengan Kekuasaan Bukan Berarti Kebal Hukum
Adian mengatakan itu dalam rangka membantah argumentasi politisi PKS Mardani Ali Sera yang menyangkal berbagai kemajuan daerah Papua di era pemerintahan Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Mardani mengatakan pembangunan jalan di Papua tidak menyelesaikan masalah.
"Kadang kala memang kebencian yang berlebihan membuat kita buta. Kenapa saya bilang buta? Karena pernyataan tadi menyangkal BBM sudah sama murahnya di Papua dan di Jakarta," ujar Adian.
Adian juga memaparkan keberhasilan Jokowi merebut saham mayoritas PT Freeport Indonesia untuk warga Papua.
"Apa maksudnya kemudian negara harus bertarung melawan corporate Amerika untuk mengambil alih freeport? Itu semua untuk Papua," tutur Adian yang disambut tepuk tangan penonton.
Mendengar pernyataan Adian, Mardani Ali tampak ingin membantahnya. Namun baru saja Mardani memulai buka suara, Adian sudah menegurnya.
Adian meminta agar Mardani Ali bersikap intelektual ketika melakukan debat.
"Intelek sedikit bang biar kita gantian bicara," ucap Adian, yang disambut tepuk tangan meriah penonton.
Adian Napitupulu pun kembali menjelaskan mengenai pembangunan di Papua yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
"Bagaimana juga dengan harga barang dan sebagainya kita bisa bandingkan. Jumlah pembangunan jalan udah tembus 345 km di Papua, itu prestasi luar biasa yang belum mampu dibangun Orde Baru selama 30 tahun, lalu apakah kita mau menutup mata dari semua ini? Apakah Pak Prabowo sudah pernah bangun jalan sekian kilometer?" ujar Adian.
Baca: Jadi 'Pil Pahit', TKN Tetap Fokus Hadapi Pilpres
Adian pun menegaskan, prestasi pembangunan 345 kilometer jalan di Papua tak layak dicela oleh orang yang belum pernah membangun jalan sedikitpun.
"Yang mau saya sampaikan kalau orang belum bangun jalan 1 cm sekalipun, bagaimana dia mampu menghargai 345 km jalan? Ini perbandingannya, mau dia menjabat atau tidak maka kita harus menghargainya," tegas Adian.