Jakarta, Gesuri.id - Wakil Sekretaris DPP PDI Perjuangan Utut Adianto mengaku sedih atas hasil Pilkada 2024 di Kebumen. Namun, ia mengajak seluruh kader PDI Perjuangan tidak larut dan saling menyalahkan. Ia justru meminta kekalahan di pilkada ini dapat menjadi pelecut kemenangan di kemudian hari.
Bagi Utut, kader PDI Perjuangan harus tetap solid bergerak pascapilkada. Tidak ada alasan lagi untuk terus merenungi kekalahan di pilkada. Apapun hasilnya, kata dia, tetap akan menjadi catatan buah kerja keras dari para kader di berbagai tingkatan.
"Jangan saling menyalahkan. Saya juga tidak rela kalau DPC dan PAC disalahkan. Mereka jantung dan nadi pasukan yang harus saya bela," jelasnya, saat konsolidasi internal DPC PDI Perjuangan Kebumen, Jumat (13/12).
Utut menyatakan, kekalahan Pilgub maupun Pilbup di Kebumen bukan akhir dari segalanya. Justru ini saatnya bagi PDI Perjuangan untuk kembali menata gerbong kader. Dia pun meminta agar ada kekuatan lebih dari kaum muda melalui mekanisme kaderisasi.
"Kebumen harus tata barisan, bukan bedol desa PAC. Tidak boleh patah. Generasi muda yang melek teknologi harus dimasukan struktural," ucapnya.
Dalam Pilkada 2024 ini Utut mengaku memiliki tugas mengampu wilayah Kebumen. Meski kalah, dia tetap bangga karena PDI Perjuangan faktanya berhasil menang di 19 wilayah dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
"Itu menang beneran karena yang diusung kader kami sendiri," kata Utut yang juga Ketua Komisi I DPR RI.
Ia mengungkapkan, terjadi dinamika selama Pilkada 2024 berlangsung. Dari hal tersebut ada beberapa poin yang akan dijadikan bahan evaluasi di tataran internal partai.
"Di 28 (November) siang, saya sudah melapor kepada Bu Mega dan Mbak Puan. Saya minta maaf, saya kalah," pungkasnya.
Sumber: radarjogja.jawapos.com