Ikuti Kami

Senior Beda Paham, Rudiana Tegaskan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Harus Incumbent, Aan: Tak Harus

Berdasarkan hasil rapat rekapitulasi suara Pemilu 2024 tingkat KPU Kabupaten Cirebon, PDI Perjuangan berhasil menempatkan 13 kadernya.

Senior Beda Paham, Rudiana Tegaskan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Harus Incumbent, Aan: Tak Harus
Dua kader senior yang juga anggota DPRD Kabupaten Cirebon terpilih hasil Pemilu 2024, Aan Setiawan dan Rudiana.

Jakarta, Gesuri.id - Dua kader senior yang juga anggota DPRD Kabupaten Cirebon terpilih hasil Pemilu 2024, Aan Setiawan dan Rudiana, berbeda pandangan terkait calon ketua DPRD mendatang.

Seperti diketahui, berdasarkan hasil rapat rekapitulasi suara Pemilu 2024 tingkat KPU Kabupaten Cirebon, PDI Perjuangan berhasil menempatkan 13 kadernya di kursi DPRD setempat.

Dengan raihan tersebut, PDI Perjuangan dinyatakan sebagai pemenang Pemilu 2024 di Kabupaten Cirebon dan berhak atas kursi ketua DPRD untuk periode 2024-2029.   

Terkait hal tersebut, sebagai kader senior sekaligus anggota DPRD petahana (incumbent), Aan dan Rudiana pun digadang-gadang sebagai calon kuat untuk menduduki kursi ketua DPRD Kabupaten Cirebon periode 2024-2029.

Namun anehnya, antara Aan dan Rudiana berbeda pendapat terkait besarnya potensi DPRD petahana menjadi ketua dewan.

Menurut Aan, semua anggota DPRD dari PDI Perjuangan hasil Pemilu 2024, berpotensi sama untuk dipilih DPP menjadi ketua DPRD. Hal itu karena, semua keputusan akan ditentukan oleh DPP.

“Semua mempunya hak yang sama menjadi ketua dewan. Tidak harus dari dewan incumbent karena semua punya hak yang sama. Tinggal berjuang masing-masing bagaimana caranya bisa dipilih oleh DPP menjadi ketua DPRD Kabupaten Cirebon,” ucap Aan, Rabu (13/3/2024).

Menurut politisi yang akan memasuki periode kelima sebagai anggota DPRD Kabupaten Cirebon, DPP PDI Perjuangan perlu mempertimbangkan banyak hal, sebelum memutuskan sosok yang akan dipilih menjadi ketua DPRD.

Salah satunya, lanjut Aan, pengalaman dalam menangani pemerintahan dan kemampuan untuk menyinkronkan semua fraksi yang ada di DPRD.

“Artinya, calon ketua DPRD tak harus dari incumbent. Kan ada yang barangkali sudah pernah menangani pemerintahan. Misalnya calon legislatif yang pernah menjadi kuwu, itu juga bisa,” tambahnya.

Aan malah manyebut nama Lukman dan Muchyidin yang memperoleh suara yang cukup signifikan. Bahkan, Muchyidin yang nota bene adik dari Bupati Cirebon, H Imron juga menjadi ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, merupakan calon potensial. Namun, Aan menegaskan, keputusan akhir masih menunggu keputusan dari DPP PDI Perjuangan.

“Makanya tergantung dari pada DPP atau DPD menyikapi hal ini semua. Mana-mana yang menjadi prioritas. Apakah yang sudah berpengalaman lima kali seperti saya misalnya, itu juga bisa jadi. Atau Rudiana karena pernah menjadi wakil ketua DPRD, itu juga bisa,” ungkapnya.

Namun, pernyataan Aan ini justru berbanding terbalik dengan keterangan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana. Politisi PDI Perjuangan yang saat ini terpilih empat periode ini, sebelumnya menyebut bahwa calon ketua DPRD harus berasal dari incumbent.

Tentunya nama-nama incumbent tersebut merujuk kepada dirinya sendiri, Rohayati, dan Aan Setiawan yang berhasil kembali menduduki kursi di DPRD Kabupaten Cirebon.

Hal itu, terlepas dari adanya caleg dari PDI Perjuangan lainnya yang berhasil meraih suara tertinggi. Caleg tersebut kemungkinan tidak bisa menjadi ketua dewan.

“Aturannya tidak begitu. Bukan anggota dewan yang mendapatkan suara terbanyak tapi harus anggota dewan incumbent. Kami hanya menyisakan tiga orang kelihatannya,” ucap Rudiana.

Meski demikian, selain nama-nama tersebut, juga muncul dua nama yang juga dipastikan berhasil menang Pileg 2024, yakni Sekretaris DPC PDI Perjuangan, Sophi Zulfia dan Muchyidin adik kandung Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon yang juga menjabat Bupati Cirebon, Imron. Kedua nama tersebut juga berhasil meraih suara yang signifikan di dapilnya.

Sumber

Quote