Boyolali, Gesuri.id - Bupati Boyolali Seno Samodro memantau pemilihan kepala desa (Pilkades) 2019 yang digelar serentak di 228 desa tersebar di 22 kecamatan. Menggunakan sistem e-voting, Seno meyakini pilkades akan lebih lancar dibanding cara pencoblosan manual.
"Kami melakukan langkah-langkah itu, untuk mengantisipasi kontestan yang komplain. Namun, kami sudah melakukan pendataan kejadian kisruh dalam Pilkades Boyolali sangat kecil atau mendekti nol," kata Seno di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Boyolali, Sabtu (29/6).
Politikus PDI Perjuangan itu juga meminta para kontestan berjiwa kesatria, siap menang siap kalah.
"Kami minta kontestan dalam menyikapi hasilnya Pilkades harus satria siap menerima kekalahan dan siap menang," harapnya.
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Boyolali itu juga mengatakan, pihaknya menyediakan desk khusus di kantor Dispermasdes Boyolali yang hasilnya bisa ditunggu jika terjadi perselisihan dalam pilkades ini.
"Kami melakukan langkah-langkah itu, untuk mengantisipasi kontestan yang komplain. Namun, kami sudah melakukan pendataan kejadian kisruh dalam Pilkades Boyolali sangat kecil atau mendekti nol," katanya.
Terakhir, pasca perhitungan, ia akan segera melantik para kades yang terpilih agar bisa segera bekerja.
"Kami berharap Kades terpilih, tidak dalam waktu lama segera dilantik agar segera bisa selaras dengan anggaran. Pembangunan pedesaan bisa maksimal dan lebih optimal," tegasnya.
Pemkab Boyolali melaksanakan pilkades Serentak 2019 yang diikuti sebanyak 627 calon dari 228 desa di Boyolali.