Ikuti Kami

‘Sentil’ Niko yang Klaim Ribuan Kader PDI PerjuanganSubang Mundur, H. Adik: Jangan Berikan Pendidikan Politik yang Tidak Bagus

Kejadian pengunduran Niko itu setelah habis masa jabatan pada 13 Juli. Jadi, dia tidak bisa lagi mengatasnamakan sekretaris.

‘Sentil’ Niko yang Klaim Ribuan Kader PDI PerjuanganSubang Mundur, H. Adik: Jangan Berikan Pendidikan Politik yang Tidak Bagus

Subang, Gesuri.id – Isu mundurnya ribuan Kader dan simpatisan PDI Perjuangan Kabupaten Subang menuai reaksi keras dari sejumlah tokoh/elit PDI Perjuangan Subang.

Salah satunya datang dari H. Adik LF Solihin. Ia menyatakan pandangannya tentang jejak politik Niko Rinaldo, eks Sekretaris DPC PDI Perjuangan Subang.

Menurut Tokoh Pantura ini, Niko menunjukkan sikap ambisius yang terlalu berlebihan dalam berpolitik.

Ia menjelaskan bahwa masa bakti kepengurusan Sekertaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Subang telah berakhir.

“Kejadian pengunduran Niko itu setelah habis masa jabatan pada 13 Juli. Jadi, dia tidak bisa lagi mengatasnamakan sekretaris. Kalau mantan, boleh saja. Apa yang dilakukan Niko terlalu berlebihan,” ungkap Adik dalam konferensi persnya, Selasa (6/8/2024) sore.


“Banyak tokoh-tokoh atau mantan politisi PDI Perjuangan yang lebih besar nama nya dari Niko dan kemudian memilih jalan perjuangan yang berbeda tanpa ribut-ribut, namanya juga di organisasi,”timpalnya.

Ia juga menyatakan bahwa tindakan yang luar biasa adalah jika Niko terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi pada 2024 dan kemudian mengundurkan diri.

“Pada Pemilu 2019, Niko pernah ikut serta dalam Pileg DPRD Kabupaten Subang dan memperoleh suara sekitar 2.000. Namun, hasil ini tidak mengubah jumlah kursi di Dapil V, yang tetap dua kursi, meski ada kehadiran Niko. Sementara itu pada Pemilu 2024 Niko ditempatkan di DPRD Provinsi, harapan partai menempatkan Niko di provinsi dari Subang agar terjadi penambahan kursi dan ternyata tetap dua kursi,”jelasnya.

Baca juga  Relawan Moal Oyag Pisan Gelar Senam Bareng dan Deklarasi Dukungan untuk Kemenangan Caleg PAN Otok Byantoro Adik menyoroti perbedaan antara ambisi dan ambisius dalam berorganisasi. Seperti hal dirinya yang memperoleh suara terbesar di internal partai ingin menjadi seorang pemimpin.

Tetapi, kata Adik, karena ini adalah organisasi maka ada kebijakan partai, sehingga apapun yang diputuskan oleh partai jika tidak sesuai dengan ambisi pribadinya ia harus patuh dan tunduk terhadap keputusan partai.

“Ambisi pribadi saya pada Pemilu 2024 dari 9 anggota DPRD PDI Perjuangan Subang, suara saya paling tinggi hampir 9 ribu lebih saya pengen jadi ketua. Tapi, saya menyadari karena sudah berorganisasi politik di rumah besar PDI Perjuangan, ambisi besar saya harus dikurangi demi kebijakan partai,” tegasnya.

Baca juga  Erick Thohir Jabat Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin
Menurutnya, Niko tidak seharusnya ribut ketika merasa tidak menemukan keadilan dalam partai .

“Tinggal tempuh saja jika memang merasa dirugikan, kan ada Bawaslu , ada Mahkamah Konstitusi,”tegasnya.

Saat dia menerima hal-hal positif dari partai, kata Adik, dia tidak pernah ribut.

“Giliran seperti ini dia ribut. Jangan memberikan pendidikan politik yang tidak bagus ke masyarakat Subang,”kesalnya.

“Semoga dengan tempat baru Niko bisa mendapatkan keadilan dan kenyamanan, karena sebagai politisi dimana pun berada harus menjunjung tinggi ideologi partai dan jangan baperan,”tandasnya.

Quote