Jakarta, Gesuri.id - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, menyebutkan, Indonesia sudah mendapatkan apresiasi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam hal penegakan hak asasi manusia (HAM).
Apresiasi itu diklaim telah diterima Pemerintah Indonesia sejak 2021.
"Sejak 2021 kita dipuji PBB dalam hal penegakkan HAM. Ini bukti Indonesia sudah mulai berjalan baik di sektor HAM ini," kata Mahfud dalam acara dialog Andalas Lawyers Club Universitas Andalas, Senin (18/12/2023).
Mahfud mengatakan, salah satu yang dipuji PBB adalah komitmen Indonesia membawa pulang 100 orang korban pelanggaran HAM berat tahun 1965.
Dia bercerita, pada zaman Soekarno ada banyak putra-putri terbaik Indonesia yang disekolahkan ke luar negeri. Namun, mereka tidak bisa kembali ke Indonesia karena dicap berafiliasi ke PKI.
"Mereka itu disekolahkan ke luar negeri, tapi saat tragedi 1965 mereka tidak bisa pulang. Mereka sebenarnya ingin sekali pulang karena mereka bagian dari Indonesia. Nah, kemarin di zaman Pak Jokowi mereka dibawa pulang," kata Mahfud.
Mahfud bersama Ganjar Pranowo berkomitmen untuk menegakkan hak asasi jika terpilih nanti. "Komitmen kita tentu menegakkan HAM. Kasus lama tentu kita selesaikan, namun banyak tidak bisa dibawa ke pengadilan karena korban maupun pelaku sudah mati," jelas Mahfud.
Mahfud datang ke Universitas Andalas dalam rangka acara bedah visi dan misi yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unand. Dia datang ke Padang sejak Minggu (17/12/2023) dengan mengikuti serangkaian acara, di antaranya kuliah umum di kampus Universitas Negeri Padang.
Setelah di UNP, Mahfud menghadiri Halaqoh Kebangsaan dan Pelantikan Majelis Zikir Al Wasilah di Asrama Haji Padang, melantik pengurus Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud Sumbar, lalu berdialog dengan pengurus Muhammadiyah Sumbar.
Pada Senin (18/12/2023), Mahfud memberikan kuliah umum di Universitas Bung Hatta Padang sebelum datang ke Universitas Andalas untuk bedah visi dan misi.