Jakarta, Gesuri.id - Pengusaha senior asal Indonesia, Sofjan Wanandi memantapkan pilihannya untuk mendukung Ganjar-Mahfud.
Hal ini karena sebagai pengusaha, ia menilai Indonesia perlu kepastian kondisi negara dan paslon 03 disebut memiliki rekam jejak yang baik.
Baca: Ganjar Pranowo Berpeluang Dapatkan Trah Gelar Wahyu Mataram
"What is the best for this country? Just do it! Enggak usah lagi. Sudah tidak ada waktu, sisa 16 hari mau debat apa? Kamu bisa ubah siapa? Kamu harus mengubah diri, mesti berubah untuk masa depan bangsa ini, untuk itu pilih nomor tiga," tutur Sofjan dalam acara "All Out Ganjar Mahfud" yang diadakan Alumni SMA TOP GAN, gabungan SMA Kanisius, Pangudi Luhur, Tarakanita, Santa Ursula, St Theresia, Gonzaga, dan Loyola di Jakarta, Minggu (11/2).
Dalam kesempatan tersebut, Sofjan turut mengkritisi kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meskipun telah mendukung kepemimpinan Jokowi sejak berdampingan dengan Jusuf Kalla, Sofjan menilai bahwa Jokowi mengabaikan cita-cita reformasi seiring berjalannya waktu. Indikasi kecurangan Pemilu 2024 pun semakin terlihat.
"Pemilu ini yang paling mengkhawatirkan saya karena wasitnya menjadi pemain juga. Bagaimana kita bicara teori semua, yang terjadi persis tiada akal," ujar Sofjan.
"Sebab begini, ya, Jokowi pun menjanjikan reformasi. Namun, apa yang dilakukan sekarang persis terbalik. Jadi apalagi yang mau dibicarakan mengenai masa depan? Apa yang seseorang bikin di masa lalu, dari situ kita bisa menentukan. Kalau nomor tiga kita anggap lebih baik itu karena masa lalu mereka memang membuktikan apa yang telah mereka kerjakan untuk bangsa ini. Apa jejaknya, apa kekurangan dan kelebihan," lanjut sosok kelahiran 1941 itu.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Sofjan juga mengungkapkan, di tengah derasnya arus informasi saat ini, seharusnya anak muda lebih cerdas dalam menentukan pilihannya. Rekam jejak paslon bisa diakses melalui berbagai media.
"Anda lebih pintar dari kita untuk menentukan yang terbaik bagi Anda. Saya pikir itu saja. Make it very simple! Kalau Anda tanya pengalaman saya 50 tahun lebih, 10 kali pemilu saya sudah ikut. Bahkan, aktif membuat siapa yang jadi presiden. Kali ini saya merasa komitmen saya terhadap Top Gan (Ganjar-Mahfud)," pungkasnya.
