Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko pernah menolak tawaran menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
Ini terjadi di tahun 2011 di saat Budiman Sudjatmiko masih menjadi anggota DPR RI. Tawaran itu datang dari seorang pengusaha kaya.
Menurut Budiman Sudjatmiko kala itu ia didatangi seorang pengusaha dan memintanya agar menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca: Budiman Ungkapkan Agenda Penting di G20
"2011 dicalonkan sebagai gubernur DKI sebelum Jokowi. Zaman masih Pak Foke. Dan yang menawarkan orang yang menurut saya punya kapasitas banyak. Pengusaha nonpartai," ujar Budiman dikutip dari YouTube Seword TV.
Menurut Budiman pengusaha itu tidak menjelaskan alasannya mengapa memilih Budiman untuk dicalonkan sebagai Gubernur DKI. Hanya saja kata dia, si pengusaha itu bilang Budiman harus berkarya di eksekutif.
Budiman mengaku sangat tersanjung dengan tawaran dirinya menjadi Gubernur DKI terlebih saat itu usianya masih terbilang muda 41 tahun.
Tapi Budiman menolak dengan halus tawaran si pengusaha dengan alasan masih punya utang yang harus dilunasi sebagai anggota DPR yaitu menggolkan UU Desa.
"Katakanlah saya keluar dari DPR terpilih jadi Gubernur DKI dan saya jadi gubernur yang baik. Paling banter yang bahagia cuma 8 juta orang di Jakarta," ujar Budiman.
Baca: Budiman Sudjatmiko Ajak Muda Berani Berimajinasi
Jika pada periode selanjutnya Budiman tidak terpilih lagi sebagai Gubernur DKI, maka kebahagiaan itu selesai cuma 5 tahun. Artinya kebahagiaan 8 juta orang cuma 5 tahun.
"Tapi kalau UU Desa yang saya janjikan jadi, yang berbahagia 130 juta orang. dan itu akan tetap bahagia meski saya sudah mati," kata Budiman.
Pendapat kamu bahwa satu ide harus dieksekusi kamu benar, tapi ketika saya dapat pilihan itu dalam pengalaman itu saya menolak itu," lanjutnya lagi.