Jakarta, Gesuri.id - Salah satu janji kampanye Cagub Andika Perkasa-Hendrar Prihadi jika terpilih nanti adalah memberantas kemiskinan di Jawa Tengah.
Jagoan PDI Perjuangan tersebut akan bekerja keras meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang bisa menekan angka kemiskinan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sampai dengan Maret 2024 jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah tercatat sebanyak 3,70 juta orang, yang mencakup 10,47% dari total penduduk. Angka ini menunjukkan penurunan sebanyak 87,17 ribu orang dibandingkan Maret 2023, ketika jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 3,79 juta orang atau 10,77% dari total populasi.
Penurunan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk penurunan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang mencapai 4,39% pada Februari 2024, lebih rendah dibandingkan 5,24% pada tahun sebelumnya. Selain itu, inflasi yang lebih terkendali dan peningkatan pertumbuhan ekonomi turut membantu menurunkan angka kemiskinan.
Baca: Rudianto Tjen Gandeng KPI Gelar Diskusi di UBB
Penurunan jumlah penduduk miskin tersebut terjadi di perkotaan maupun perdesaan. Adapun besaran garis kemiskinan per Maret 2024, tercatat sebesar Rp438.833 per kapita per bulan. Sementara, tiap keluarga di Jawa Tengah tercatat memiliki 4,45 orang anggota keluarga. Dengan demikian garis kemiskinan per rumah tangga miskin sebesar Rp1.952.118 per rumah tangga miskin per bulan.
Demi menurunkan angka kemiskinan tersebut, duet Andika Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi, memiliki strategi dalam mengatasi kemiskinan. Caranya adalah dengan membuat masyarakat usia produktif punya pendapatan. Andika memiliki dua metode pertama, mempercepat perizinan dan menghapus pungutan liar dalam proses tersebut. Kedua, membuat kepercayaan investasi masuk ke Jawa Tengah sehingga terjadi rekrutmen tenaga kerja. Bagi yang tidak terserap sebagai tenaga kerja, mereka dapat mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui dukungan pemerintah terhadap permodalan sampai akses pasar.
Selain itu, Andika juga berupaya memperbaiki infrastruktur jalan di Jawa Tengah. Menurut Andika, jalan-jalan yang menjadi tanggung jawab provinsi masih ada sekitar 14 persen yang lebarnya kurang dari tujuh meter. "Kami, lima tahun ke depan berusaha melebarkan jalan-jalan yang menjadi tanggung jawab provinsi agar minimal mempunyai kelebaran tujuh meter," kata Andika. Dengan perbaikan itu, Andika melanjutkan, ruas jalan tersebut bisa dilewati untuk proses produksi, pengolahan, maupun distribusi hasil pertanian ke seluruh rumah tangga di Jawa Tengah.
Andika dan Hendi juga berjanji memperluas koneksi internet di 7.810 desa di Jawa Tengah untuk meningkatkan potensi ekonomi kreatif di tingkat desa. "Kesenjangan kota dan desa akibat beberapa hal. Salah satunya ketersediaan koneksi internet desa,” kata Andika. “Catatan kami, koneksi belum merata di seluruh desa, masih banyak kekurangan.
Mantan Panglima TNI itu juga memastikan koneksi internet tersedia di seluruh desa se-Jawa Tengah. Sebab, saat ini tidak hanya teknologi fiber optik dan Base Transceiver Station (BTS), tetapi teknologi satelit juga bisa dimanfaatkan. "Koneksi internet sebagai awal. Kemudian sumber daya manusia desa akan ditingkatkan karena mereka harus memahami internet. Kami akan memberikan pelatihan agar mereka mengetahui tahu apa itu e-commerce, bagaimana memanfaatkannya untuk menghasilkan produk," ujarnya.
Andika-Hendi meyakini koneksi internet dan pembekalan e-commerce mampu membuat desa kian berkembang dan bergerak, sehingga UMKM naik ke tingkat nasional. "Angaran secara bertahap dan lma tahun ke depan pasti bisa menambah kapasitas kemampuan masing-masing desa," ujarnya.
Baca: Rudianto Tjen Bertekad Terus Kerja Keras untuk Bangka Belitung
Dalam kampanye di Kabupaten Pati, Andika-Hendi bertemu dengan beberapa tokoh masyarakat. Mereka kemudian menyapa warga Kecamatan Margoyoso. Andika berharap masyarakat Kabupaten Pati menggunakan hak pilihnya dan memilih Andika-Hendi untuk Pilgub Jateng.
Menjelang pemilihan, elektabilitas Andika-Hendi unggul dibanding paslon lainnya. Berdasarkan survei Pilkada Jateng 2024 dari Panel Survei Indonesia, tingkat kesukaan pemilih pada pasangan Andika-Hendi sebesar 78,9 persen. Dari segi top of mind Andika-Hendi mendapatkan tingkat keterpilihan 48,7 persen. Elektabilitas Andika-Hendi pun mencapai 58,1 persen. Untuk peta sebaran elektabilitas pada segmen pemilih milenial sebesar 59,8 persen memilih Andika-Hendi. Untuk segmen pemilih gen-Z, 59,1 persen memilih Andika-Hendi.
Survei juga menunjukkan besarnya kontribusi suara pemilih PDI Perjuangan dalam menyumbang keunggulan Andika-Hendi. Tercatat 89,3 persen pemilih PDI Perjuangan solid menjatuhkan pilihan kepada pasangan calon nomor urut 1 Andika-Hendi.
Menariknya kesolidan pemilih PDI Perjuangan kepada Andika-Hendi juga didukung oleh pemilih partai lain. Seperti pada segmen pemilih Partai Gerindra, Andika-Hendi memiliki tingkat keterpilihan sebesar 62,2 persen, pemilih Partai Demokrat, sebesar 60,9 persen mendukung pasangan Andika-Hendi, pemilih PKB Andika-Hendi meraih 52, persen, pemilih PKS Andika-Hendi meraih 59,9 persen, pemilih PAN Andika-Hendi meraih 56,2 persen, serta pemilih Partai Golkar Andika-Hendi meraih 57,2 persen.