Bogor, Gesuri.id – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor nomor urut 4, Dadang Iskandar Danubrata-Sugeng Teguh Santosa ternyata sudah menyiapkan strategi khusus dalam menghadapi debat kandidat malam ini. Pasangan yang diusung PDI Perjuangan ini sebelumnya sudah melakukan diskusi dengan tim ahli.
Debat kandidat Pilwalkot Bogor sendiri bakal digelar Sabtu (5/5) malam pukul 20.00 WIB yang disiarkan secara langsung oleh Metro TV. Empat pasangan calon akan beradu argumen dan menunjukkan program yang sudah ditetapkan sesuai dengan visi-misinya.
Baca: Perjuangan Dadang-Sugeng Buat Yang Papa
STS—sapaan akrab Sugeng Teguh Santoso— menuturkan sudah mempersiapkan diri bersama Dadang untuk menjawab pertanyaan yang akan disampaikan oleh moderator maupun oleh pasangan calon lainnya.
Dalam kesempatan itu, STS menambahkan, bakal menggunakan kesempatan untuk mendapat perhatian warga Bogor yang punya hak pilih.
"Dalam debat nanti di waktu yang singkat kita harus bisa menyampaikan program yang pas untuk memenangkan hati masyarakat, setara itu program yang kuat," akunya.
Baca: Bawa Misi Advokasi Untuk Bogor
Sebab, sejauh ini STS dan Dadang sudah melakukan berbagai persiapan dan juga telah banyak terjun ke lapangan dalam menyerap aspirasi sekaligus melihat langsung kondisi riil masyarakat Bogor. Bahkan, STS mengaku sudah melakukan diskusi dengan beberapa orang ahli.
"Kita sudah siap sekali, jadi saya kan ahli debat, yang sehari hari berdebat itu kan saya jadi tidak ada masalah, Tetapi memang harus pandai memanfaatkan waktu, karena bertanya 30 detik menjawab 1 menit 30 detik. Waktu ini yang akan dimanfaatkan," ujarnya.
Beberapa program andalan, lanjutnya, akan diutarakan. Misalnya program Setara atau Setahun Rp50 Juta untuk tiap RT (rukun tetangga) yang ada di Kota Bogor dengan jumlah sekitar 4000 RT. Baginya, program ini bisa menjawab permasalahan berbagai permasalahan kesenjangan sosial sekaligus peningkatan masyarakat kecil dan menengah.
Program setara itu bisa meratakan pembangunan, misalnya dengan menggelontorkan dana sebesar Rp50 juta untuk tiap RT di wilayah dengan persentase 50% untuk pembangunan infrastruktur 40% pembangunan ekonomi, dan sisanya 10% untuk masalah sosial.
STS sendiri sebagai advokat ternama yang menjadi Sekjen Peradi kubu Luhut Pangaribuan bakal menerapkan kepemimpinan dengan pola pendampingan. Lelaki kelahiran Semarang, 13 April 1966 ini percaya kalau sistem pembangunan perlu melibatkan langsung masyarakat dalam pola pendampingan sehingga bisa menjawab tuntas masalah yang dihadapi warga, meski beraneka ragam.
Baca: Pendidikan Berbasis Masyarakat Ala Dadang-Sugeng
Selain itu, Dadang-Sugeng akan melakukan pembinaan pendidikan dengan menambah porsi pendidikan karakter dan akhlak. Sehingga, kaum muda, selain juga aktif dalam ilmu pengtahuan juga punya pengembangan mental yang baik dan benar.
Ketika ditanya, apakah akan melakukan pertanyaan yang menyindir atau mengkritik pasangan calon lainnya, STS tertawa.
"Iya ada dong. Tapi itu rahasia itu. Sebenarnya bukan sindiran, tapi pertanyaan yang kita berikan kepada paslon lain," pungkasnya.