Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung, Sudin instruksikan seluruh kader PDI Perjuangan Lampung untuk turun ke masyarakat demi memenangkan calon yang diusung partai berlambang banteng tersebut.
Instruksi tersebut disampaikan memasuki 10 hari masa kampanye Pilkada 2024.
Hal itu diungkapkan Sudin dalam kegiatan Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) DPC PDI Perjuangan Kota Bandar Lampung. Sabtu (5/10).
Baca: Ganjar Pranowo: Dari Pengacara hingga Gubernur
Dalam kesempatan tersebut, Sudin menyampaikan persiapan PDI Perjuangan menghadapi Pilkada dan tugas-tugas yang masih harus diselesaikan.
Rakercabsus ini menjadi momentum penting bagi DPC PDI Perjuangan Kota Bandar Lampung untuk memperkuat strategi dan memobilisasi kekuatan partai dalam menghadapi pemilu yang semakin dekat.
"Seluruh kader PDI Perjuangan harus segera turun ke masyarakat, bulan November sudah di depan mata dan waktu berjalan cepat," tegasnya.
Sudin mengatakan, bahwa pentingnya langkah cepat dan tepat dalam melakukan pendekatan ke masyarakat.
"Kita semua tidak boleh lupa pada rakyat setelah terpilih. Rakyat Lampung itu paling mudah diajak berbicara, jadi jangan sampai setelah jadi lupa,"ungkapnya.
Menurutnya, para kader harus tetap konsisten dan loyal terhadap prinsip-prinsip partai serta menjaga api perjuangan agar tetap menyala dalam setiap langkah yang diambil.
Sudin juga menyampaikan, pentingnya mengawal setiap proses pemilihan, terutama dalam upaya meminimalisir kecurangan yang bisa saja terjadi.
"Kita harus kawal setiap tahapan pemilu, meminimalisir kecurangan yang mungkin terjadi," ujarnya.
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Kepada calon gubernur dan calon wali kota yang hadir, lanjut Sudin mengatakan, untuk memiliki sikap berani dan tidak egois dalam mencapai kemenangan.
"Kita harus mengalah untuk menang, jangan egois, karena rakyat kita sudah tahu mana pemimpin yang pantas," katanya.
PDI Perjuangan menginginkan kemenangan, namun kemenangan itu harus dicapai dengan kerja sama yang solid dan kompak, bukan hanya sebatas bicara tanpa tindakan nyata.