Surabaya, Gesuri.id - Survei yang dilakukan FISIP Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya menemukan bahwa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menempati urutan teratas sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
"Hasil survei persepsi, perilaku, dan preferensi politik pemilih muda menjelang Pemilu 2024 periode 1-28 September 2023, dari tokoh Nahdlatul Ulama, nama Khofifah Indar Parawansa menjadi yang paling tinggi 35,4 persen jika dipasangkan dengan Ganjar Pranowo," kata Ketua Tim Peneliti Moh. Syaeful Bahar dalam keterangan di Surabaya, Rabu (4/10).
Setelah Khofifah, ada Mahfud MD dengan 32,7 persen, Muhaimin Iskandar 11,2 persen, Yenny Wahid 7 persen, Yaqut Cholil Qoumas 3,4 persen, Said Aqil Siraj 3,2 persen, Nasaruddin Umar 1,8 persen. Responsden yang tidak menjawab 5,3 persen.
"Sementara untuk Prabowo, nama Mahfud MD menempati urutan teratas 32,6 persen di antara tokoh NU yang lain, kemudian ada nama Khofifah Indar Parawansa 27,6 persen, dan Muhaimin Iskandar 14,3 persen," ungkap Syaeful.
Adapun Yenny Wahid berada di belakang Muhaimin dengan 8,4 persen, disusul Yaqut Cholil Qoumas 4,3 persen, Said Aqil Siraj 3,5 persen, Nasaruddin Umar 2,5 persen. Responden yang tidak menjawab 6,7 persen.
"Adapun Aneis Baswedan, pemilih milenial menilai cocok berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa 31,3 persen, Muhaimin Iskandar 30,8 persen dan Mahfud MD dengan 22,5 persen," katanya.
Adapun Yenny Wahid di belakang Mahfud MD dengan 4,6 persen disusul Yaqut Cholil Qoumas 2,4 persen, Said Aqil Siraj 2 persen, Nasaruddin Umar 1,3 persen, dan tidak menjawab 5,1 persen.
Untuk bakal calon presiden menjelang Pilpres 2024, Ganjar Pranowo menempati urutan pertama dengan elektabilitas 45,8 persen, kemudian Prabowo Subianto 34,7 persen, dan Aneis Baswedan 13,1 persen.
"Dalam survei ini sampel yang dipilih ialah responden berusia 17-42 tahun yang terdiri dari kelompok milenial dan generasi Z. Jumlah sampel 840 responden. Tersebar di 38 kabupaten dan kota se-Provinsi Jawa Timur," kata dia.
Syaeful mengatakan responden ditentukan dengan menggunakan metode multistage random sampling dan teknik pengambilan data wawancara tatap muka. Sementara batas kesalahan (margin of error) kurang lebih 3,5 persen.