Jakarta, Gesuri.id - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei menjelang Pilgub di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Nama politikus PDI Perjuangan Ansy Lema unggul di simulasi top of mind.
Survei ini berlangsung pada periode 9-14 Juli 2024. Indikator Politik memotret peluang dari nama-nama bakal calon gubernur yang mulai beredar dan menjadi perbincangan warga di NTT menjelang pilgub.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di NTT yang telah memiliki hak pilih pada pemilihan kepala daerah tahun 2024 atau mereka yang sudah berumur 17 tahun ke atas maupun telah menikah ketika survei dilakukan. Survei yang melibatkan sampel 1.400 responden dan ditarik menggunakan metode multistage random sampling ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) ±3% pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Kendali kualitas terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam kendali kualitas ini, tidak ditemukan kesalahan berarti.
Elektabilitas tertinggi diperoleh Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) dengan elektabilitas 6,9 persen dalam simulasi top of mind atau jawaban spontan responden. Posisi kedua dan ketiga dalam survei ini adalah Emanuel Melkiades Leka Lena atau Melki Laka Lena yang mendapat 6,8 persen dan Benny Kabur Harman di angka 6,3 persen. Sementara itu, responden yang belum bisa menjawab masih cukup tinggi di angka 57,5 persen.
Dalam simulasi pengerucutan tiga nama pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, terdapat persaingan sengit elektabilitas antara Ansy Lema dan Melki Laka Lena. Ansy Lema masih tetap unggul jika dipasangkan dengan Anita Jacoba Gah di posisi pertama dengan elektabilitas 33,4 persen dan disusul oleh pasangan Melki Laka Lena dan Anita Nidya Mahenu di posisi kedua dengan raihan elektabilitas 28,3 persen. Pasangan Simon Petrus dan Adrianu Gahru menempati posisi ke-3 dalam simulasi 3 pasangan di angka yang terpaut cukup jauh di 13,7 persen.
"Begitupun dengan simulasi 3 nama pasangan Melki Laka Lena dipasangkan dengan Anita Nidya Mahenu di 29,3 persen, terpaut erat dalam rentang margin of error dengan pasangan Ansy Lema dan Refafi Gah di 27,1 persen. Elektabilitas pasangan Simon Petrus dan Adrianus Gahru masih tetap di posisi ke-3 di angka 14,1%. Terkait dengan tingkat popularitas (kedikenalan) dan kedisukaan nama-nama calon yang beredar, nampak tingkat popularitas Ansy Lema di angka 38,8% masih di bawah popularitas nama-nama seperti Gubernur petahana Victor Laiskodat (84,6%), Melki Laka Lena (48,7%) dan Benny K Harman (44,1%) sehingga potensi pertarungan di pilkada provinsi NTT November mendatang diperkirakan berlangsung ketat dikarenakan potensi peningkatan popularitas dan elektabilitas Ansy Lema masih terbuka lebar," ujar peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro dalam keterangan tertulis, Kamis (18/7).