Ikuti Kami

Survei Indikator Politik, Jokowi-Kiai Ma'ruf Masih Unggul

Berdasarkan hasil survei Indikator, elektabilitas pasangan Jokowi-Kiai Ma'ruf meraih suara sebanyak 54,9 persen.

Survei Indikator Politik, Jokowi-Kiai Ma'ruf Masih Unggul
Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi. Foto: Gesuri.id/ Gabriella Thesa Widiari.

Jakarta, Gesuri.id - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya terkait dengan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Hasilnya, pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih lebih unggul dibandingkan dengan penantangnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Baca: Whisnu Ungkap Penyebab Tingginya Angka Golput

Berdasarkan hasil survei Indikator, elektabilitas pasangan nomor urut 01 meraih suara sebanyak 54,9 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi elektabiltasnya sebanyak 34,8 persen. 

"Bila pemilihan presiden diadakan sekarang, Jokowi masih unggul atas Prabowo. Namun, sekitar 9,2 persen belum menentukan pilihannya, dan 1,1 persen mengaku tidak mau memilih atau golput," ujar Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi di Kantor Indikator, Jalan Cikini V, Jakarta, Selasa (8/1).

Meskipun masih unggul, elektabiltas kedua pasangan capres dan cawapres selama tiga bulan terakhir ini mengalami naik turun suara, hanya saja jumlahnya tidak terlalu besar.

"Jokowi dan Prabowo sedikit meningkat dibandingkan bulan Oktober dan undecided voters cenderung menurun. Namun secara statistik dinamika dalam tiga bulan terkahir tidak signifikan," kata Burhan.

Pasangan Jokowi-Ma'ruf sendiri mengalami pasang surut yang paling besar. Pada bulan September 2018 elektabilitas di kisaran 57,7 persen, sebulan kemudian turun cukup drastis menjadi 53,0 persen. Hingga di bulan Desember 2018 kembali meningkat menjadi 54,9 persen.

Senasib dengan petahana, pasangan Prabowo-Sandi juga mengalami pasang surut. Pada September 2018 elektabilitas di kisaran 32,3 persen, satu bulan kemudian turun menjadi 30,0 persen dan di Bulan Desember menguat menjadi 34,8 persen.

Lebih lanjut, Burhanuddin menilai adanya selisih 20 persen ini tak lantas membuat Jokowi aman. Namun, gap sebesar itu pun tidak pula membahayakan posisi petahana dari kejaran Prabowo.

"Pertarungan masih 3 bulan, selisih 20 persen belum aman untuk pak Jokowi. Tapi selisih ini juga masih agak lumayan," pungkasnya.

Baca: BAGUSS Siap Naikan Elektabilitas Jokowi-Kiai Ma'ruf

Survei Indikator ini diadakan dalam rentang waktu 16-26 Desember 2018, dengan melibatkan sebanyak 1.220 responden. 

Metode yang digunakan adalah multistage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,9 persen.

Quote