Jakarta, Gesuri.id - Hasil survei lembaga Indikator Indonesia merilis PDI Perjuangan mengalami peningkatan elektabilitas dari 22 persen menjadi 26,3 persen, dalam riset terbaru yang dilaksanakan pada 13-16 Juli 2020.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Indikator Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei pada Selasa (21/7).
Baca: Survei: Popularitas PDI Perjuangan Semakin Kokoh di Puncak
"Tren elektabilitas PDI Perjuangan naik dari 22,2 persen di survei Mei menjadi 26,3 persen di survei Juli," kata Burhanuddin.
Angka itu jauh mengungguli Partai Gerindra yang berada di tempat kedua dengan angka 17,7 persen, yang meningkat dari 15,2 persen pada survei Mei lalu. Di tempat berikutnya adalah Golkar (8,3 persen), Partai Demokrat (5,7 persen), PKB (5 persen), Nasdem (4,5 persen), PKS (4,4 persen), PAN (2 persen), dan PPP (1,7 persen).
"Hanya PDI Perjuangan dan Partai Gerindra yang elektabilitasnya di atas hasil Pileg 2019," kata Burhanuddin.
Menanggapi hasil tersebut, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, yang hadir sebagai penanggap di rilis itu, menyatakan bahwa hal ini menunjukkan menyatunya PDI Perjuangan dengan rakyat direspons positif.
Demikian halnya terkait kebijakan positif oleh Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin direspons secara positif oleh responden. Termasuk berbagai kebijakan yang terkait pandemi covid-19.
"Menarik dari hasil survei bahwa sikap PDI Perjuangan yang pasang badan membela kebijakan Jokowi-Ma'ruf direpsons positif oleh responden. Ada rebound," kata Hasto.
PDI Perjuangan menilai bahwa titik ekonomi terendah Indonesia pada Mei sudah dilampaui, sehingga harus menjadi momentum penguatan.
"Meski pandemi sudah berlangsung 4 bulan ada tren kenaikan ekonomi rumah tangga. PDI Perjuangan tidak menutup mata bahwa rakyat mengharapkan persoalan peningkatan kemiskinan dan pengangguran akibat pandemi dapat segera di atasi. Ini yang menjadi fokus Partai," ujarnya.
"Kami harap Kadin bisa mendorong semangat berdikari. Impor buah dan pangan kita dorong dikurangi saja karena yang harus kita dorong adalah rakyat berdikari sehingga ekonomi rumah tangga meningkat. UMKM harus didorong dan mendapat sentuhan. Saatnya kita percaya pada kekuatan sendiri," tambah Hasto.
Baca: PDI Perjuangan Diserang? Justru Menguatkan Kader Partai
Selain itu, hasil survei Indikator Indonesia membuktikan kegaduhan yang disebabkan polemik RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) berbanding terbalik dengan tingkat dukungan kepada partainya.
"Ini yang mendorong PDI Perjuangan bahwa menangis tertawa bersama rakyat adalah pilihan, persatuan dengan rakyat harus lebih dominan, meski komunikasi politik harus dilakukan juga sebaiknya demi mendorong hal positif," lanjut Hasto.
PDI Perjuangan melihat bahwa kritik yang ada terhadap kondisi perekonomian menjadi cambuk agar bekerja lebih keras sehingga program lebih cepar dilaksanakan dan kepuasan publik meningkat.
"Tapi paling tidak kami lihat energi positif dengan terjadinya rebound, mengalami peningkatan ini. Saatnya mari kita padukan seluruh potensi kita. PDI Perjuangan sepakat persoalan ekonomi dan kesehatan adalah pekerjaan kita bersama," ujar Hasto.