Depok, Gesuri.id - Menteri Pertanian Amran Sulaiman membagikan strategi swasembada pangan kepada Calon Kepala dan Wakil Kepala Daerah yang diusung PDI Perjuangan di Sekolah Partai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
"Sekarang kita sudah bisa swasembada pangan di tingkat nasional. Beras, bawang, jagung, dan cabai, selesai, stok kita aman. Kalau nasional saja bisa, apalagi daerah," kata Amran di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Selasa (30/1).
Dalam paparannya Mentan menekankan pentingnya membuat tahapan secara terukur, mengembangkan pertanian dan peternakan. Amran kemudian memaparkan komoditas beras pada 2017 lebih kecil dibandingkan 2016 sebesar 413.727 hektar, dengan rincian tahun 2016 yaitu 5.241.597 hektar dan tahun 2017 yaitu 4.827.872 hektar. Kemudian capaian luas tanam jagung yang pada 2017 mencapai 2.279.345, lebih luas dibandingkan tahun 2016 yang berada di angka 2.146.781 hektar.
Selain empat komoditas itu, tahun 2018 ini pemerintah akan menambah empat komoditas lagi yang akan masuk program swasembada seperti rempah-rempah, bawang putih, gula, dan kedelai.
Dalam sesi tanya jawab, calon wakil gubernur Jawa Barat Anton Charliyan (Kang Anton) menanyakan soal ketersediaan lumbung dengan kapasitas memadai untuk menyimpan pangan dalam upaya menunjang kedaulatan di bidang pertanian
"Karena kalau kita melihat Vietnam, Thailand, mereka semua punya lumbung atau gudang," kata Cawagub Jabar pendamping TB Hasanuddin itu.
Anton juga menanyakan sejauh mana peta pertanian penting sehingga yang diproduksi petani benar-benar tepat guna. Sebab, lanjut dia, tanpa adanya pemetaan yang jelas seringkali penanaman tidak terlalu tepat guna seperti ketika ada yang menanam jati kemudian suatu daerah menanam jati semua, ketika jagung juga jagung semua.
Atas pertanyaan Anton itu, Menteri Amran mengungkapkan bahwa gudang atau lumbung memang penting. Oleh karena itu, pemerintah sedang menyiapkan untuk membangun gudang yang kapasitasnya bisa menampung 10 juta ton yang disebar di beberapa daerah.
Kemudian soal pemetaan, Mentan juga mengungkapkan bahwa hal itu penting. Oleh karena itu, saat ini produksi pertanian dilakukan berdasarkan potensi daerahnya.
"Sudah jelas, untuk sapi di mana, untuk kopi di mana, untuk jagung di mana," kata Amran.
Hadir dalam sekolah partai diantaranya Kepala Sekolah Komarudin Watubun, Wakil Kepala Sekolah Daryatmo Mardiyanto, dan Sekretaris Kepala Sekolah Eva K Sundari. Para peserta begitu antusias mengikuti materi demi materi karena akan sangat berguna ketika nanti memenangkan Pilkada dan menjadi kepala daerah dalam merumuskan dan membuat kebijakan.