Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menjelaskan teriakan 'Puan Presiden' oleh sejumlah anggota fraksi PDI Perjuangan di Busan, Korea Selatan, sebagai hal yang spontanitas.
Baca: Bertemu Puan-Mega, Presiden Korsel Antusias Kisah Bung Karno
Menurut Wakil Ketua MPR itu, dukungan tersebut dilakukan sebagai rasa bangga setelah Puan Maharani menerima anugerah Doktor Honoris Causa dari Pukyong National University (PKNU).
"Kalau di sana ada dukungan terhadap Mbak Puan sebagai capres, itu kan spontanitas yang muncul di dalam forum," ujar Basarah kepada wartawan di Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/11).
Menurutnya, dukungan itu tidak bermaksud untuk melampaui otoritas Megawati Soekarnoputri sebagai pemegang kuasa dalam menentukan capres PDI Perjuangan. Ia menilai teriakan itu sebagai bentuk semangat.
"Ya tidak merupakan suatu sikap untuk melawan otoritas yang dimiliki Ketum PDI Perjuangan untuk menentukan capres cawapres 2024," ujarnya.
Spontanitas anggota Fraksi PDI Perjuangan itu, ia menambahkan, sebagai hal yang biasa. "Kecuali teman-teman sebagai anggota partai melakukan upaya yang sifatnya melampaui wewenang Ketum PDIP untuk menentukan capres dan cawapres," ia menekankan.
Basarah juga menilai kehadiran para anggota Fraksi PDI Perjuangan sebagai tanda turut berbahagia atas gelar yang diraih Puan Maharani.
"Turut memberikan rasa senang dan rasa bahagia atas gelar honoris kausa kedua yang diterima Mbak Puan," katanya.
Baca: Sekjen Hasto Minta Kader Disiplin dalam Keyakinan Ideologis
Dalam acara penganugerahan itu, tampak menyertai Puan, antara lain anggota DPR Masinton Pasaribu, Arteria Dahlan, dan Banda Sarundajang. Masinton sempat meneriakan 'Puan Presiden' yang diikuti anggota DPR lainnya dengan mengepalkan tangan ke udara.
Puan ke Korea, selain menerima gelar doktor kehormatan, juga melakukan serangkaian kunjungan kerja. Ia dijamu makan malam oleh Wali Kota Busan Park Heong-Joon di The Westin Josun, Busan, Minggu (6/11). Sebanyak 41 anggota dewan menyertai Puan dalam kegiatan tersebut.
