Ikuti Kami

Tidak Terima Petani Jember Dianggap Miskin dan Bodoh, Pakde Agus Buru Rekom PDI Perjuangan

“Jember tidak perlu disanggah lagi. Apa yang kurang dari Jember? Perguruan tinggi sangat banyak.''

Tidak Terima Petani Jember Dianggap Miskin dan Bodoh, Pakde Agus Buru Rekom PDI Perjuangan

Jember, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan ‘Pakde’ Agus Sofyan menolak anggapan bahwa petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur bodoh dan miskin. Ia berjanji membenahi sektor pertanian, perikanan, kelautan, dan perkebunan di Jember, jika diusung menjadi calon wakil bupati dan terpilih dalam pemilihan kepala daerah tahun ini.

“Jember tidak perlu disanggah lagi. Apa yang kurang dari Jember? Perguruan tinggi sangat banyak. Pesantren banyak. Kawasan pesisir, hamparan perkebunan, hamparan pertanian luas. Apakah rela dikatakan (peringkat) angka kemiskinan Jember di bawah Lumajang dan Situbondo?” kata Agus, saat berpidato dalam acara penyerahan berkas pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati di kantor DPC PDI Perjuangan Jember, Senin (13/5/2024).

Agus mengatakan, banyak permasalahan yang belum dituntaskan di sektor pertanian, peternakan, dan kelautan yang menjadi mata pencarian rakyat Jember.

“Dengan semangat kebersamaan, dengan semangat kesederhanaan, saya sebagai kader partai akan siap merangkul ke bawah, siap masuk ke pinggir-pinggir pesisir, di tepi-tepi hutan. Kita sentuh bareng-bareng,” jelasnya.

Agus tidak bisa menerima anggapan petani di Jember miskin dan tidak pandai. “Petani di Jember ini kaya, mandiri, bisa berproduksi, canggih, maju. Tapi kenapa petani ketika panen raya masih terpuruk? Ini kewajiban kita. Seharusnya pemerintah hadir minimal untuk melindungi harga produksi tanaman pangan dan harga sayur-sayuran,” katanya.

Pemerintah harus mendampingi petani. “Produksinya bagus, tapi kalau di ujungnya, pasarnya tidak muat, mau dikemanakan? Ini bagian-bagian kecil yang harus kita kaji, kita dampingi, dan beri solusi,” kata Agus.

Agus mengkritik carut-marutnya data kemiskinan dan penerima subsidi di berbagai sektor. “Data pembagian pupuk bersubsidi kurang fix. Kebocoran di sana-sini masih terjadi,” katanya.

Dari sini, Agus ingin, ada kader PDI Perjuangan yang berada di lembaga eksekutif. 

“Hubungan eksekutif-legislatif harmonis. Tidak perlu berdebat panjang. Tidak perlu tarik-tarikan. Semua bisa sinergi, kolaborasi, dan dijalankan dengan nyaman. Ini jadi cita-cita bersama bahwa Jember yang berpotensi ini bisa dikelola dengan tangan dingin, tanpa harus berkoar-koar, tanpa harus mendiskreditkan dan menyalahkan proses panjang,” katanya.

“Kesinambungan dan kedewasaan penting. Apalagi seorang bupati dan wakil bupati. Harus ada kesinambungan, harus sejalan. Tidak bisa program yang kemarin dianggap tidak sesuai lalu dipotong di tengah jalan,” kata Pakde Agus. 

Sumber

Quote