Ikuti Kami

TKN Jokowi-Ma'ruf Diamanahkan Percepat Pembangunan Pesantren

Terutama di Aceh setelah hancur terdampak tsunami tahun 2004.

TKN Jokowi-Ma'ruf Diamanahkan Percepat Pembangunan Pesantren
Di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah (Budi) di Kecamatan Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Rabu (6/3).

Aceh Jaya, Gesuri.id - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) bersama rombongan Safari Kebangsaan X DPP PDI Perjuangan di Aceh mengunjungi Pondok Pesantren Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah (Budi) di Kecamatan Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Rabu (6/3).

Dalam kunjungan itu, TKN diminta untuk mendorong pembangunan-pembangunan pesantren terutama di Aceh setelah hancur terdampak tsunami tahun 2004.

Rombongan TKN dipimpin oleh Sekretaris Hasto Kristiyanto. Turut bersamanya para anggota Tim KH Ma'ruf Amin yakni KH Lukmanul Hakim, Habib Sholeh Al Muhtar, Habib Ali Assegaf, dan KH Zainal Arifin. 

Ada juga Zuhairi Misrawi dari Bamusi PDI Perjuangan, bersama para petinggi dan caleg PDI Perjuangan daerah pemilihan Aceh seperti Karimun Usman dan Ramond Dony Adam.

Pengasuh Pondok Pesantren Budi, Tengku Haji Asnawi mengatakan, sejauh ini, pihaknya terus melakukan pembangunan. Namun, pembangunan yang dilakukan pascabencana tsunami perkembangannya tidak pesat sehingga santri dan santriwatinya tidak mendapatkan fasilitas yang memadai. 

"Bangunannya habis kena tsunami. Perlu disampaikan di sini bahwa kami sangat memerlukan bantuan-bantuan karena santrinya terus bertambah," kata Asnawi kepada rombongan. 

Sebelum bencana tsunami, kata Asnawi, santrinya mencapai 2 ribu orang. Namun, saat ini pesantren yang berdiri sejak 1967 itu menyisakan seribuan santri yang tidak memiliki gedung yang layak untuk belajar. 

"Kami harapkan datang bantuan untuk pesantren ini," kata dia. 

Selain dirinya, sejumlah pengasuh pondok pesantren (dayah) juga hadir. Diantaranya Tgk. H.Hafiduddin dari MIS Budi, Tgk. Fauzi Mubarak dari Raudhatuthalibin, hingga Tgk. H Nasruddin Ali dari Khairatul Hijaiain.

Sementara itu, Hasto mengatakan, pembangunan di Aceh merupakan prioritas Jokowi selama empat tahun belakangan ini. Presiden, menurut Hasto, sangat mencintai Aceh, terlebih Jokowi pernah berkarir selama tiga tahun di Kota Serambi Mekkah itu. "Aceh adalah rumah kedua Pak Jokowi," kata Hasto. 

Hasto juga menjelaskan, pembangunan di pesantren-pesantren juga akan digenjot setelah RUU Pesantren disahkan. Dengan begitu, kata Hasto, Jokowi punya wewenang untuk mengalokasikan dana untuk pesantren dari APBN.

Sementara itu, Tim KH Ma'ruf, KH Lukmanul Hakim menerangkan, pembangunan pesantren dan ekonomi kekuatan tentu menjadi prioritas Jokowi - Ma'ruf. Khususnya Ma'ruf ang selama ini sudah aktif dalam mengembangkan dua sektor tersebut di Indonesia. 

"KH Ma'ruf Amin, tidak mungkin, tidak mengawal pemikiran-pemikiran Islam. Perjuangan Abah Ma'ruf tidak akan berubah sebagai kiai, ulama. Hanya memindahkan area perjuangan, dulu kultural, sebentar lagi struktural," kata dia.

Di era pemerintahan Jokowi, lanjut dia, pemerintah membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). Komite tersebut bahkan diketahui langsung oleh Jokowi. 

Kemudian, Jokowi juga mengesahkan Hari Santri Nasional di Indonesia. Menurut wakil ketua Majelis Ulama Indonesia ini, langkah Jokowi itu justru mengangkat harkat Dan martabat santri yang selama ini dilupakan. 

Oleh karena itu, Lukmanul meyakini Jokowi - Ma'ruf akan memberikan perhatian lebih terhadap perkembangan pesantren. 

"Hoaks Itu kalau Jokowi - Ma'ruf akan menghapus pelajaran agama, akan meminggirkan pesantren," tandas dia.

Zuhairi Misrawi mengatakan Jokowi tercatat sebagai presiden yang paling banyak ke pesantren dan membangun pesantren. Sebelum program bank wakaf mikro, Jokowi sudah lebih dulu membuat program rusunawa pesantren. Lalu ada program Indonesia santri. 

"1 juta santri mendapatkan beasiswa. Jadi Jokowi adalah presiden yang memuliakan dan mengangkat harkat santri," kata Zuhairi.

Lanjutnya, para santri kini bangga ada hari santri. Dulu sebelum ada Hari Santri, ijazah santri tak diakui pemerintah dan kampus negeri. Sekarang santri diakui, dan ijazah pesantren sudah diakui oleh kampus negeri.

"Tak benar bila kita akan tutup pesantren, akan larang azan. Justru Jokowi ingin pesantren jadi pilar rahmatan lilalamin," kata Zuhairi yang merupakan caleg PDI Perjuangan itu.

Quote