Jakarta, Gesuri.id - Tim kampanye nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin memarkan kaus baru dengan desain #01 dengan warna-warni yang sesuai dengan warna partai politik koalisi Indonesia kerja (KIK). Kaus tersebut sekaligus mencerminkan semangat satu Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Pak Jokowi mengirimkan kaos seragam 01 kepada kami untuk diumumkan ke publik dengan semuanya nomor 01, hashtag 01, tagar 01 ini mencerminkan semangat satu Indonesia dengan warna-warni menunjukan keanekaragaman kita sebagai bangsa, tetapi semua satu di bawah kepemimpinan Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf," ujar Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto saat konfrensi pers di Media Center Jokowi-Ma'ruf, Jalan Cemara no 19, Menteng, Jakarta, Kamis (27/9).
Hasto memaparkan #01 ini sarat akan makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin kepada masyarakat Indonesia.
"Nomor 01 ini juga dimaknai kita ini adalah negara yang disatukan oleh Pancasila. No 01 ini diperebutkan karena No 01 ini juga sebagai lambang bagaimana pencapaian sebuah prestasi, tapi prestasi ini adalah untuk rakyat, untuk bangsa dan negara," kata Hasto.
Meskipun demikian, Hasto menggarisbawahi bahwa yang menjadi nomor satu adalah rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
"Jadi rakyat lah penentu kedaulatan dan yang kita nomor satukan. Karena itulah dengan no 01 ini Pak Jokowi menegaskan yang diperebutkan memang no 01," ujarnya.
"Untuk itu mari kita bersama seluruh komponen bamgsa mengejar prestasi untuk membawa keharuman nama bangsa. Itu yg mendasari semangat hashtag 01 ini. Dan tentu saja pilpres yg kita perebutkan untuk bersama-sama dengan dukungan rakyat untuk menjadi no.01, RI 1," tambahnya.
Sekretaris Jenderal PKB, Abdul Kadir Karding menambahkan kedepannya kaus bertuliskan #01 satu ini akan disebar ke seluruh Indonesia.
"Ini untuk nasional, nanti kita sebar ini," ucap Karding
Pada kesempatan tersebut hadir pula para Sekjen partai politik KIK atau yang mewakili seperti Herry Lontung(Hanura), Raja Juli Antoni (PSI), Verry Surya Hendrawan (PKPI), Ahmad Rofiq (Perindo), Meutya Hafid (Golkar), Ade Irfan Pulungan (PPP), dan Siar Anggretta Siagian (Nasdem).
