Maluku Utara, Gesuri.id- Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba -M. Al Yasin Ali (AGK-YA), Asrul Rasyid Icshan optimis pasangan yang diusung PDI Perjuangan menang telak pada pertarungan Pilkada Maluku Utara yang digelar Juni 2018 mendatang.
Menurutnya, AGK punya banyak catatan keberhasilan saat memimpin daerah tersebut. "AGK sukses menyelenggarakan pemerintah terbaik seluruh Indonesia di urut 12 dari 35 Provinsi. Itu berarti AGK dalam menjalankan roda pemerintahan baru 3 tahun ini telah memiliki prestasi yang luar biasa, berbeda dengan yang lain menjabat kepala daerah sampai 10 tahun, namun prestasi bila dibandingkan dengan AGK yang memimpin daerah ini kurung waktu tiga tahun tidak sehebat AGK,” tutur Asrul, di Maluku Utara, Senin (9/4).
Baca : Masyarakat Harus Dukung AGK-YA Lanjutkan Pembangunan Malut
Asrul mengaku sangat optimis pasangan nomor urut 3 ini akan menjadi pilihan mayoritas masyarakat Maluku Utara. Sudah banyak langkah nyata dilakukannya untuk daerah tersebut. Diantaranya, AGK telah membawa Maluku Utara sebagai daerah teraman nomor 1 di Indonesia. Selain itu Maluku Utara juga tercatat sebagai daerah dengan alokasi anggaran pendidikan terbesar dari 43 Provinsi di Indonesia.
Anggaran pendidikan kemudian tercatat di Dirjen Dikti dan Dinas Pendidikan dan Pengajaran (Dikjar) Maluku Utara. Bahkan, alokasi biaya pendidikan yang disalurkan ke SMA/SMK/MA dan Penguruan Tinggi (PT) di Maluku Utara yang di namakan “ beasiswa Kie Raha” untuk studi S1, S2 dan S3 setiap tahunnya.
“Ini membuktikan KH. Abdul Ghani Kasuba telah memperhatikan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Provinsi Maluku Utara,” ungkapnya.
Baca : Kampanye AGK-YA Mencerahkan Rakyat Karena Program Jelas
AGK juga belum lama ini telah mendorong mencetuskan Fakultas Kedokteran pertama di Maluku Utara dan disetujui Universitas Khairun Ternate. “Inilah keseriusan AGK untuk menjawab tantangan peningkatan SDM di Maluku Utara,” paparnya. Ironisnya, ditengah perjalanan pemerintahannya banyak orang mengkritisi, menilai, membuang isu-isu yang bertentangan dengan perundang-undagan. Justru AGK selalu istiqomah menjalankan pemerintahan sesuai koridor, tukasnya.
