Jakarta, Gesuri.id - Akan adanya indikasi kecurangan dan kejanggalan ini ditanggapi oleh Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO). Menurutnya, soal perolehan suara dalam quick count sementara yang dimenangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, ada banyak kejanggalan dan kecurangan.
Ya, saat ini pasangan Prabowo-Gibran memang sedang unggul jauh dalam quick count sementara. Diketahui, pasangan nomor urut dua itu unggul sekitar 57 persen suara.
Disusul Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 25,95 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 16,27 persen suara.
Oesman Sapta, yang partainya merupakan pendukung pasangan Ganjar-Mahfud mengatakan telah mengetahui hasil quick count sementara tersebut. Tapi, dikatakan bahwa ada cukup banyak kejanggalan secara hukum. "Menurut bidang hukum kita, banyak kejanggalan-kejanggalan, banyak perlakuan-perlakuan dan pelanggaran-pelanggaran yang ya kita mesti sabar pertarungan dan pertandingan ini," kata Oesman, Rabu (14/2/2024).
"Jadi ga bisa mengklaim seolah-seolah ini sudah menjadi suatu keputusan yang pasti, dan itu mempengaruhi masyarakat dan ini bisa menimbulkan kebohongan-kebohongan karena pemgaruh daripada promosi-promosi yang dilakukan oleh sesuatu yang tidak jujur," sambungnya.
Ia pun menyampaikan hahwa saat ini jalan terbaik adalah untuk bersabar. Sebab, semua pihak saat ini sudah berjuang maksimal di semua provinsi dan nyatanya hasilnya pun memuaskan.
Oleh karena itu, jika nyatanya terbukti curang, maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi sorotan dunia luar.
"Terus terang saja harus kita sabar karena di 03 ini semua telah melakukan sesuatu yang maksimal di semua provinsi dan hasilnya bagus sekali. Jadi kalau ini dipermainkan melalui quick count nanti jangan sampe juga kita dipermalukan juga di internasional. Tahu-tahu quick count disini lain dengan internasional. Internasional tidak mungkin punya kepentingan-kepentingan khusus, pasti lebih fair," tandas Oesman.