Boyolali, Gesuri.id - Kasus penganiayaan simpatisan Ganjar-Mahfud oleh oknum TNI di Boyolali menjadi perhatian serius. Bahkan, Capres Ganjar Pranowo pun sudah menjenguk korban yang dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali.
Setelah itu, giliran Wakil Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat yang menjenguk kedua korban pada Senin (1/1) siang. Henry marah dan mengaku darahnya mendidih atas kejadian tersebut.
“Penganiayaan yang dilakukan oknum TNI itu merupakan tindakan brutal terhadap warga Indonesia. Bayangkan, ada anak yang dikeroyok oleh sejumlah oknum TNI. Sangat sadis,” kata Henry usai menjenguk kedua korban.
Dia pun turun langsung guna memastikan proses hukum penganiayaan tersebut berjalan sebagaimana mestinya.
Sehingga kejadian serupa tak terulang lagi di daerah lain. Apalagi mengingat masa kampanye masih berlangsung 42 hari lagi.
Usai menjenguk korban, Henry kemudian menemui Komandan Kompi 408.
“Ya, ini harus saya lakukan. Saya akan mendengar versi mereka, dan saya akan pastikan, penanganannya sudah sampai di mana ?”
Bahkan, Henry juga akan bertemu dengan KSAD, Jendral TNI Maruli Simanjuntak. Pihaknya ingin kasus penganiayaan itu menjadi perhatian serius.
“Semangat kita untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.”
Disebutkan, penganiayaan dan pengeroyokan dipicu amarah prajurit TNI di markas akibat suara bising knalpot kendaraan peserta kampanye. Menurut Henry, knalpot keras kendaraan tersebut adalah pelanggaran lalu lintas.
“Tidak seharusnya, peserta kampanye ini diperlakukan dengan kejam dan sadis. Aturannya jelas, ada Undang-undang tentang lalu lintas dan angkutan jalan."