Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel, Wanto Sugito melihat ada kepanikan dari lawan politik Airin-Ade, sehingga ramai soal indikasi kecurangan yang akan dilakukan saat ini.
“Mulai adanya serangan kampanye hitam terjadap pasangan Airin-Ade dalam hal ini, karena yang pasti panik tetangga sebelah berpotensi kalah tebal, kan gitu. Harapan rakyat tinggi kepada Bu Airin dan Pak Ade karena rekam jejak kepemimpinan, berprestasi terus punya visi misi yang bagus untuk memajukan Banten, lalu elektabilitas meningkat, partisipasi masyarakat juga meningkat,” ujar Wanto, Minggu (27/10).
Baca: Lima Kelebihan Gubernur Ganjar Pranowo
Guna mencegah adanya kecurangan lebih massif lagi, terutama saat jelang pencoblosan pada 27 November nanti, Wanto mengatakan, PDI Perjuangan Tangsel akan menggeerakan 2.060 kadernya untuk menjaga seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Kami pun suah meyiapkan langkah antisipasinya, akan kita terjunkan 2.060 kader terlatih untukjaga TPS, guna mencegah adanya intercensi dari alat negara, agar demokrasi kita berjalan dengan sukses dan normal. Dan jika nanti kami temukan adanya keterlibatan alat negara atau oknum-oknum, maka akan kami tempuh jalur hukum sesuai dengan aturan yang ada,” paparnya.
Bahkan Wanto memberikan contoh, di kabupaten lain di Banten, telah adanya pengorganisiran kepala desa untuk memenangkan pasangan calon lain.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
“Yang baru viral belakangan ini dengan melibatkan kades-kades itukan sudah kita endus modusnya, tidak jauh berbeda dengan pola Pilpres kemarin, kita punya ilmunya untuk mengantisipasi dengan baik. Nanti pada seminggu sebelum pilkada, seminggu hari tenang kita ada apel siaga 2.060 orang di kantor PDI Perjuangan Tangsel,” tegasnya.
Wanto juga mengatakan, PDI Perjuangan saat ini bersama dengan partai lainnya terus berjuang habis-haisan untuk menangkan pasangan Airin-Ade di Pilgub Banten.
