Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Bidang Organisasi PDI Perjuangan Sumut Sarma Hutajulu berharap tak ada politisasi penangkapan Zahir dalam kasus ini.
PDI Perjuangan buka suara soal kadernya, eks Bupati Batu Bara Zahir, ditangkap Polda Sumut atas dugaan kasus suap seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2023. Zahir juga merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Batu Bara.
Pada Pilkada 2024, Zahir juga mendaftar lagi sebagai cabup di Pilbup Batu Bara lewat usungan PDI Perjuangan, Hanura, dan Partai Ummat.
“Jangan permasalahan hukum yang sedang dihadapi Pak Zahir dijadikan sebagai alat politik. Apalagi sebagai petahana dianggap calon paling kuat di Pilkada Batu Bara,” kata Sarma, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, hal tersebut patut diwaspadai lantaran adanya hubungan panas antara PDI Perjuangan dan Walkot Medan Bobby Nasution yang dinilai berdampak pada proses Pilkada se-Sumut.
Bobby akan berkompetisi di Pilgub Sumut diusung KIM Plus. Lawannya Edy Rahmayadi-Hasan Basri yang hanya diusung PDI Perjuangan.
“Sebagaimana kita ketahui Zahir sebagai petahana diusung oleh PDI Perjuangan dan tentunya akan berseberangan dengan calon Gubernur Sumut Bobby Nasution sehingga dianggap menjadi lawan di lapangan dalam pemenangan Pilgubsu,” kata dia.
“Asumsi keterkaitan dengan Pilgubsu tersebut bisa berkembang ke mana-mana karena Polda Sumut terkesan menjadikan Zahir sebagai target padahal beliau saat ini sedang ikut dalam kontestasi Pilkada,” sambungnya.
Ia mengaku PDI Perjuangan menghormati segala proses hukum yang berlaku terkait kasus yang menjerat Zahir. Namun, menurutnya, pihak kepolisian juga harus transparan.
“Memang penangkapan dan penahanan tersebut adalah kewenangan penyidik namun kewenangan tersebut hendaknya dilakukan sesuai dengan ketentuan KUHAP supaya tidak terkesan lebih banyak muatan politik daripada penegakan hukumnya,” ucapnya.
“Di mana hal tersebut dapat kita lihat mulai dari penetapan DPO sampai kemudian kita disuguhkan berita telah menyerahkan diri, kemudian ditangguhkan penahanannya tanpa penjelasan secara transparan. Kapan seluruh proses itu terjadi,” pungkasnya.
Sumber: m.kumparan.com