Mataram, Gesuri – Calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur nomor 2 Nusa Tenggara Barat (NTB), TGH Ahyar Abduh-Mori Hanafi bertekad meningkatkan kemampuan para buruh. Dengan begitu, akan berdampak kepada peningkatan kesejahterannya.
Meskipun NTB bukanlah zona industri yang menyerap banyak tenaga buruh, namun Cawagub Mori merasa perlu langkah pemerintah dalam memberikan perlindungan dan upaya peningkatan kesejahteraan.
Baca: Ahyar-Mori Gratiskan Siswa Berprestasi Sampai Sarjana
“Intinya buruh akan lebih kita manusiakan karena mereka ialah aset NTB untuk lebih berkembang pesat nantinya dan berdaya saing dengan daerah lain yang lebih dahulu maju,” ungkapnya di Mataram, Selasa (1/5).
Mori meyakini, dalam masa mendatang buruh di NTB akan naik lantaran akan berkembangnya ekonomi dan berjalannya berbagai program pembangunan. Dirinya bersama Ahyar sendiri sudah menetapkan bidang pertanian dan pariwisata sebagai pusat pengembangan di NTB, tentu bakal berdampak kepada peningkatan jumlah serapan tenaga kerja yang mampuni dalam bidang tersebut.
“Skill buruh akan lebih ditingkatkan. Ini membutuhkan dukungan pemerintah, agar sektor pengguna buruh mendapatkan tenaga yang berkemampuan baik,” sebutnya.
Baca: Ahyar-Mori Peduli Petani di Kaki Gunung Tambora
Dalam pandangannya, apabila kemampuan buruh meningkat, tentunya berdampak peningkatan kesejahtraan. Karena itu, pula peningkatan skill ini juga harus mendapat pengakuan dari para pengusaha.
“Pengusaha wajib menjamin kesejahtraan buruh,” cetusnya.
Bila terpilih, bersama Ahyar dia berjanji akan melakukan sistem pengawasan ketat untuk menghindari eksploitasi berlebihan dari tenaga buruh. Terutama yang terkait kelayakan upah.
“Kesejahtraan itu sangat berhubungan dengan kemampuan perusahaan membayar upah buruh. Maka pengusaha juga wajib didukung pemerintah. Semakin sehat sebuah perusahaan, maka selayaknya mereka membayar buruh lebih baik,” tunjuknya.
Baca: Ahyar-Mori Akan Bangun Pariwisata Lombok Timur
Mori menambahkan, apabila perusahaan sudah sehat dan punya keuntungan banyak lalu membayar upah buruh tidak sesuai atau di bawah standar yang ditetapkan, kalau dia terpilih memimpin NTB, tidak segan-segan akan memberi teguran dan sanksi kepada perusahaan itu agar lebih menyejahrtrakan buruhnya.
“Bulan Puasa tahun lalu kita ada program ‘THR Lapor Mori’. Saat itu saya masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPR. Saya mau dengar keluhan buruh, kalau ada perusahaan yang tidak membayar THR maka kita kasi teguran dan mengusulkan sanksi terhadap perusahaan itu kepada pemerintah,” tunjuknya.