Mataram, Gesuri.id - Cawagub NTB bernormor urut dua H Mori Hanafi, tetap berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan dari wilayah Ampenan hingga Sape. Dia beralasan bahwa pembangunan itu harus bisa dinikmati oleh seluruh warga NTB bukan untuk salah satu kelompok saja.
“Jangan lagi ada cerita pembangunan itu hanya untuk kelompok tertentu saja,” ujar pasangan dari Cagub TGH Ahyar Abduh ini saat mengunjungi Kecamatan Plampang, Desa Muer, Kabupaten Sumbawa kemarin.
Baca : Ahyar-Mori Siap Basmi Rentenir
Karena komitmen itulah maka Mori mengusung jargon “NTB untuk Semua”. Tak hanya itu, slogan itu juga menjadi pegangan bersama untuk menyejahterakan seluruh lapisan masyarakat bakal dilakukan.
“NTB untuk semua ya artinya Ahyar-Mori akan membangun dari Ampenan hingga Sape,” ujarnya.
Misalnya untuk Pulau Sumbawa, sektor nelayan dan pertanian adalah dua potensi besar yang ada. Sehingga Ahyar-Mori akan berfokus pada kedua sektor tersebut untuk pengembangan Pulau Sumbawa saat terpilih nanti. Dengan menyejahterakan nelayan dan petani, artinya separuh masalah kesenjangan di NTB akan teratasi. “Kami ada kartu tani dan nelayan yang fungsinya membantu mereka,” tegasnya.
Baca : Ahyar-Mori Bertekad Tingkatkan Kemampuan Buruh
Dia berharap niat baiknya tersebut didukung penuh oleh masyarakat NTB. Bukti lain keberpihakan terhadap kelompok marginal ditunjukkan kala berkunjung ke Pulau Bungin, Sumbawa belum lama ini. Dia menegaskan bahwa pasangan nomor dua akan konsisten berjuang untuk semua kalangan.
Keberpihakan pada kelompok marginal juga ditegaskan TGH Ahyar Abduh. Saat berjunjung ke Pulau Maringkik, Lombok Timur, ia berjanji menjadikan masalah di sana sebagai prioritas. Segala cara siap dilakukan pasangan nomor urut dua ini. “Demi rakyat, saya akan lakukan apapun,” ucapnya terkait masalah air bersih yang menjadi salah satu kendala.
Tak sekadar janji belaka, di Mataram wali kota dua periode ini sudah membuktikannya. Dia membuat pipa-pipa PDAM mengalir hingga segala penjuru kota. Tak hanya untuk orang kaya, masyarakat miskin juga kebagian dengan pola pemasangan subsidi. Hasilnya, kini nyaris tak terdengar masalah air di Mataram. Sehingga kendati air tanah di sana tidaklah baik, masyarakat tak pernah menjerit. Ada pipa air bersih yang mengalir ke dapur-dapur mereka. Tangan dingin Ahyar berhasil membuat masyarakat mendapatkan haknya. “Untuk masyarakat Maringkik saya berjanji,” tegasnya.