Jakarta, Gesuri.id - Banyaknya keluhan dari para pengerajin gamelan di Desa Tihigan tentang sulitya permodalan dan pemasaran produk gamelan, membuat Calon Gubernur Bali I Wayan Koster menyiapkan diri sebagai pemasar bagi produk kerajinan industri gamelan di daerah tersebut.
Adapun I Made Suarsana salah seorang pengrajin gamelan asal Tihingan meminta kepada Koster untuk bisa ikut memasarkan produk-produk kerajinan yang dibuat warga desanya.
"Misalnya kan warga Bali banyak yang transmigrasi ke beberapa daerah. Jumlah mereka besar. Pak Koster yang punya jaringan luar sekiranya bisaa membantu agar warga di perantauan bisa membeli gamelan dari kami," ujar Made.
Sedikit berbeda dengan Made, seorang warga desa Tihingan lainnya bernama I Gede Pande Yasa, justru mengeluhkan masalah permodalan untuk mengembangkan usaha gong yang menurutnya hanya satu-satunya di Bali.
"Untuk mengembangkan produksi para pengrajin mayoritas terkendala permodalan. Jadi, mohon solusi dari Pak Koster, astungkara 27 Juni terpilih sebagai Gubernur Bali," ucapnya.
Mendengar hal tersebut , Cagub Bali nomor urut 1 ini pun langsung menyanggupinya. Kedepannya, Koster akan menginisiasi kerja sama dengan pemerintah daerah lain yang banyak warga perantauan asal Bali.
"Kaitaannya dengan usulan agar saya ikut membantu memasarkan maka saya akan buka kerja sama dengan pemerintah daerah lain," ujar Koster.
Menurut Koster, daerah di Indoensia yang memiliki banyak transmigran asal Bali adalah Sulawesi Utara. Kedepannya, dia akan meminta kepada Gubernut Sulawesi Utara untuk membeli produk gamelan asal Desa Tihingan untuk diberikan kepada warga Bali yang ada di sana.
"Apalagu gubernur di sana satu partai dengan saya. Saya siap jadi marketing sales. Kalau saya jadi gubernur, saya siap memasarkan gong karya desa ini," ujarnya.
Sementara untuk pemodalan, Koster akan memproteksi karya seni warga Desa Tihingan melalui hak paten sebagai langkah awalnya. Dia akan memproses hal tersebut agar dapat meningkatkan daya jualnya.