Kendal, Gesuri - Calon Gubernur Jawa Tengah dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo memotivasi para santri pondok pesantren untuk melawan berbagai gerakan radikal yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Peluru bisa membunuh teroris, tetapi pendidikan akan mengatasi terorisme," kata Ganjar di hadapan ratusan santri Pondok Pesantren Wasilatul Huda, Weleri, Kabupaten Kendal, Selasa (22/5) malam.
Kalimat Ganjar tersebut mengutip kata-kata dari Malala Yousafzai, gadis Pakistan peraih nobel perdamaian termuda pada 2004 yang pernah tertembak peluru pada bagian lehernya itu.
Baca: Ganjar Ajak Masyarakat Lawan Teror
Calon gubernur yang berpasangan dengan Taj Yasin Maimoen itu juga menekankan pentingnya pendidikan berbasis Pancasila dan NKRI, serta berwawasan perdamaian dan kemanusiaan untuk persatuan negeri.
"Kita melihat Suriah yang dulu tenteram dan indah kini perang tak berkesudahan. Jazirah Arab juga terus konflik, apakah kita mau seperti itu?, maka pendidikan karakter adalah fondasi penting untuk anak-anak kita. Di sinilah peran pondok pesantren benar-benar krusial," ujarnya didampingi pengasuh Ponpes Wasilatul Huda, Kiai Haji M Adib Anas Noor.
Di hadapan ratusan santri, politisi PDI Perjuangan itu juga bercerita tentang atlet Aries Susanti Rahayu, warga Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan, yang menghentak dunia karena meraih medali emas Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2018.
"Aries membuktikan bahwa Indonesia bisa mengalahkan dunia jika punya karakter kuat, berlatih terus dan berani maju," katanya.
Sebelum mengakhiri kunjungannya, Ganjar menyampaikan pesan kepada para santri untuk berani mewujudkan mimpi serta cita-citanya masing-masing.
"Jangan lupa Nabi Muhammad adalah pengusaha hebat, dan saya kira santri dan santriwati ini kelak bisa jadi pengusaha hebat pula ," ujarnya.
Motivasi untuk melawan gerakan radikal dan terorisme yang disampaikan Ganjar itu dilatarbelakangi peristiwa bom bunuh diri di sejumlah gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur, oleh pelaku teror.