Nias, Gesuri.id - Calon Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Djarot Saiful Hidayat bangga sebagai warga negara Indonesia yang kaya raya dengan suku dan agama yang berbeda-beda. Kebhinekaan namun tetap satu jua berlandaskan Pancasila inilah yang tidak boleh ada upaya untuk menjadikan Indonesia yang homogen.
"Saya orang Jawa, saya Muslim, tapi disatukan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kita saudara sebangsa dan setanah air," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu, saat menghadiri Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan Kota Gunung Sitoli, Nias, Rabu (11/4).
Baca: Blusukan ke Labura, Djarot Ingin Bangun Sumut dari Pinggiran
Dalam kesempatan itu, Djarot menyampaikan rasa syukurnya karena Indonesia memiliki beragam suku, budaya yang belum tentu dimiliki oleh negara lain.
"Lain lubuk lain ikannya, di mana tanah (bumi) dipijak di situ langit dijunjung. Itu pula lah makna semboyan bangsa kita. Memiliki keanekaragaman budaya, suku, agama itulah sesungguhnya kekayaan kita," jelasnya.
Baca: Djarot-Sihar Dinilai Mampu Terjemahkan Nawacita
Dalam acara yang dihadiri para kader partai bersimbol Banteng tersebut, Djarot pun mengajak masyarakat dan seluruh kader partai pengusung baik dari PDI Perjuangan maupun PPP untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 2 Djarot-Sihar Sitorus pada pemilihan Gubernur Sumut 27 Juni 2018 mendatang.
"Membangun Sumut yang hebat, bersih dan transparan tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan antargolongan. Ini janji kami," tegas politisi PDI Perjuangan itu.