Jakarta, Gesuri.id- Anggota Komisi IV dari Fraksi PDI Perjuangan, Rahmad Handoyo mengatakan, pelarangan penggunaan foto Bung Karno dalam aktivitas kampanye dimaknai terlalu sempit dan mengada-ngada.
“Penggunaan foto itu bukan untuk gagah-gagahan namun dalam rangka membumikan Pancasila agar tetap lestari,” kata Rahmad di Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/3).
Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, Pancasila hari ini mulai dilupakan. Itu ditandai dengan kenyataan bahwa di sekolah-sekolah tidak lagi diajarkan ideologi bangsa tersebut.
“Pancasila mulai dilupakan, tidak lagi tercantum dalam kurikulum resmi. Tanpa Pancasila kebhinekaan, ke-Indonesiaan kita terancam,” tegas Rahmad.
Ia menambahkan, Bung Karno adalah milik bangsa kita, namun tidak bisa dipungkiri jika PDI Perjuangan dalam perjuangannya menggunakan ideologi yang digali oleh Bung Karno dari jiwa bangsa Indonesia sendiri yakni Pancasila yang dicetuskan pada 1 Juni 1945.
“Bung Karno adalah guru bangsa yang ide-idenya harus terus dijaga. PDI Perjuangan dilahirkan untuk membumikan Pancasila, melanjutkan ide bapak bangsa tersebut, kita sangat keberatan atas pelarangan ini. Jika ini betul-betul dilakukan judicial review saya berharap Hakim bijak dalam melihat hal ini, membumikan Pancasila kok dilarang,” ungkap Rahmad.
Seperti diberitakan, pelarangan penggunaan foto Bung Karno tercantum dalam PKPU Nomor 4 tahun 2017 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.