Jakarta, Gesuri.id - Menghadapi pemilihan kepala daerah baik gubernur maupun bupati/wali kota yang akan serentak dilaksanakan 27 Juni 2018, serta dalam menghadapi pemilihan presiden (pilpres) tahun depan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada masyarakat agar menggunakan akal jernih, dan memilih pemimpin yang paling baik.
“Pilih pakai hati nurani, pilih mana yang paling baik. Setelah itu sudah,” kata Presiden Jokowi saat menghadiri acara penyerahan 3.026 sertifikat untuk rakyat, di Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat, Kamis (31/5) siang.
Baca: Ajak Jaga Persaudaraan, Jokowi: Jangan Mau Dipanasi Politisi
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa Indonesia adalah negara besar yang memiliki penduduk sekarang ini 263 juta, tersebar di 17 ribu pulau. Selain besar, Indonesi juga majemuk, berbeda beda, beragam, memiliki 714 suku.
Oleh sebab itu, Presiden berpesan jangan sampai karena pilihan walikota, pilihan bupati, pilihan gubernur, pilihan presiden, kita jadi retak. “Biayanya terlalu besar. Rugi besar kalau kita seperti itu,” ujarnya.
Kalau ada pilihan bupati, pilihan walikota, pilihan gubernur, pilihan presiden, tutur Presiden Jokowi, silahkan pilih pemimpin yang paling baik, setelah itu rukun kembali.
“Jangan mau dikompor-kompori, sehingga sampai tetangga nggak saling sapa, dengan teman enggak saling sapa, antar kampung menjadi tidak saling rukun,” pinta Presiden.
Kepala Negara mengingatkan, dalam menghadapi pesta demokrasi, pilihan politik berbeda tidak apa-apa. Tapi jangan sampai meretakkan hubungan di antara masyarakat sebagai saudara sebangsa setanah air.
“Jangan dikompor-kompori para politisi. Pakai akal jernih kita,” tegas Kepala Negara.
Ditambahkan Presiden Jokowi, Indonesia dilihat oleh negara lain itu adalah bangsa yang sangat rukun, bangsa yang santun, bangsa yang sangat ramah. Karena itu, ia mengingatkan, jangan sampai karena pilihan politik kita menjadi tidak rukun.