Palembang, Gesuri.id - Jelang masa pencoblosan yang tinggal 2 pekan lagi, pasangan Cagub-Cawagub Sumsel bernomor urut empat yang diusung PDI Perjuangan, Dodi Reza Alex Nurdin dan Giri Ramandha Kiemas atau Dodi-Giri berpeluang untuk memenangkan Pilgub Sumsel yang digelar pada 27 Juni mendatang.
Sinyalemen itu sangat kuat berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Lingkaran Survey Indonesia (LSI) Denny JA. Meski demikian, LSI melihat bahwa calon terkuat lainnya yaitu pasangan Herman Deru-Mawardi-Yahya (HDMY) juga bersaing ketat.
Baca : Program Merakyat, Dukungan untuk Dodi-Giri Makin Menguat
Saat ini elektabilitas Dodi-Giri 27,7 persen sedangkan HDMY (23,2 persen), Ishak Mekki-Yudha Mahyudin (18,4 persen), dan Aswari-Irwansyah (8,6 persen). Sementara massa mengambang cukup tinggi sebesar 22,1 persen.
"Bisa disimpulkan Pilkada Sumsel yang berpeluang dua pasangan ini berkompetisi sampai pada pemungutan suara nanti. Bisa dikatakan hanya dua kontestan ini berpeluang, ibarat sepak bola mereka di papan atas," kata Rully Akbar peneliti senior LSI saat merilis hasil survey di lantai 17 Hotel Aryaduta Palembang, Jumat (8/6).
Survey digelar pada 1-5 Juni menggunakan medote multi stage random sampling dengan sebaran 1.000 responden di kabupaten/kota dan margin of error 3,16 persen. "Ada 22 persen swing voters atau pemilih galau, artinya masih bisa direbut oleh semua pasangan calon," paparnya.
Rully menyebut, elektabilitas Dodi-Giri sangat tinggi karena warga Sumsel puas melihat kinerja Gubernur Alex Noerdin selama memimpin Sumsel. Akibat tingkat kepuasan yang tinggi tersebut, pasangan Dodi-Giri mendapat banyak dukungan dari warga Sumsel.
Baca : Dodi-Giri Digandrungi Pemuda Zaman Now
"Adanya asosiasi yang kuat antara Alex dan Dodi. Anggapan masyarakat Dodilah yang bisa menggantikan pak Alex kedepan," tuturnya.
Rully juga mengatakan, dalam waktu tersisa ini, elektabilitas Dodi-Giri sangat sulit dikejar kecuali ada tsunami politik seperti kasus hukum yang menjerat salah satu kandidat.
"Faktor Money politik tidak merubah secara langsung, ini hanya pelumas untuk meyakinkan pemilih sendiri bukan pemilih lain. Tidak herhasil merubah peta," tukasnya.