Palangka Raya, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Tengah, Renhard Atu Narang menyebut, dari 11 kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada serentak 27 Juni 2018, ada tiga kabupaten yang ditangani secara khusus untuk pemenangan.
"Pilkada di tiga kabupaten yang mendapat penanganan khusus itu di Kabupaten Lamandau, Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Barito Utara," kata Atu Narang yang juga Ketua DPRD Kalteng itu saat membuka Rakorda dan Rakerdasus PDIP se-Kalteng di Palangka Raya, Kamis (24/5).
Baca: Rapatkan Barisan, DPD Kalteng Gelar Rakorda
"Secara umum kerja partai dan pergerakan para pasangan calon Kepala Daerah bersama tim kampanye sudah mantap. Tapi, tidak kami pungkiri ada beberapa daerah yang perlu ditingkatkan pergerakan struktural partai dan tim kampanye," ucapnya.
Peningkatan intensitas kerja politik struktural partai dan tim kampanye dilandasi semangat gotong royong, Atu Narang optimis bahkan yakin mampu memenuhi target yang digariskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri harus menang maksimal di Pilkada 11 Kabupaten/Kota se-Kalteng bisa terlaksana.
Pria yang menjabat Ketua DPRD Kalteng ini mengatakan dalam rakorda dan rakerdasus ini juga membahas agenda politik tahun 2019, yakin Pemilihan legislatif maupun Presiden. Di mana perlu dilakukan memantapan pedoman penjaringan dan penyaringan anggota legislatif dari PDIP.
"Sesuai instruksi DPP PDIP, kami telah melakukan pengumuman melalui media cetak, elektronik dan juga melalui spanduk serta banner ataupun baliho terkait calon legislatif 2019," ucapnya.
Ketua PDIP Kalteng ini mengaku, antusias kader maupun bukan kader untuk mendaftar menjadi calon legislatif melalui partai ini cukup tinggi. Hal ini terlihat dari berkas rata-rata telah mendekati kuota yang ditentukan, baik itu DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Baca: Pergub Nomor 10 Tahun 2018 Mendesak Dicabut
Meski begitu, mengingat target PDIP meningkatkan perolehan kursi di Pileg 2019, maka DPD dan DPC se-Kalteng juga pro aktif melakukan pendekatan-pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan figure yang dipandang memiliki elektabilitas serta banyak pengikut.
"Ini juga sejalan dengan peraturan partai nomor 25-A tahun 2018. Jadi, kita telah melakukan berbagai persiapan agar perolehan kursi di Pileg 2019 dapat terwujud," kata Renhard.