Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu menyikapi cuitan salah satu petinggi Partai Demokrat (PD), Andi Arief, di Twitter beberapa waktu lalu.
Bunyi cuitan itu adalah,
"Setelah PD difitnah atas kasus Wadas, kini tak terbukti. Bolehkah kami bertanya apa benar Hasto Sekjen PDIP berada di balik penambang andesit?"
Baca: Bela Warga Pongkor, Adian 'Semprot' Dirut Antam
Dibeberapa media, petinggi demokrat itu menjelaskan bahwa cuitan tersebut di sampaikan karena ada serangan masif di WA blasting yang menyudutkan seolah-olah PD di balik kisruh Wadas. Andi Arief kemudian menyertakan tangkapan layar cuitan yang menyebut oknum mengatasnamakan pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membagikan pesan yang menyudutkan Partai Demokrat. Sosok yang disebut pendukung Ganjar ini disebut mulanya cukup sopan, namun belakangan menyerang Partai Demokrat setelah insiden di Wadas mengemuka.
"Jadi kalau dirangkaikan, cuitan petinggi Demokrat itu di lontarkan karena pendukung Ganjar yang mulanya sopan sekarang berubah menyerang partai Demokrat," ujar Adian, baru-baru ini.
Pertanyaan berikutnya, sambung Adian, apa hubungan antara perubahan kesopanan Pendukung Ganjar dengan Sekjen PDI Perjuangan sehingga harus dipertanyakan seperti itu? Pendukung Ganjar yang berubah tidak sopan, kenapa Sekjen PDI Perjuangan yang di pertanyakan.
"Apakah pendukung Ganjar pasti PDI Perjuangan sehingga dianggap Sekjen PDI Perjuangan harus dikait kaitkan? Belum tentu karena boleh jadi pendukung Ganjar ada yang berasal dari berbagai partai lain, bahkan mungkin kader Partai Demokrat sekalipun, apalagi si Petinggi Partai Demokrat tidak menjelaskan Pendukung Ganjar itu mendukung Ganjar sebagai apa," ujar Adian.
Lalu terkait Wadas, Adian mempertanyakan masalah sesungguhnya bagi petinggi partai Demokrat itu apa. Apakah prosedur izin penambangan, atau kekerasan terhadap Rakyat.
"Atau siapa keluarkan izin? Atau pengusaha tambang nya? atau Cuitan Pendukung Ganjar? Atau perubahan tingkat kesopanan pendukung Ganjar? Atau Gubernur Jateng? Atau Bupati Purworejo? atau Sekjen PDI Perjuangan? Kenapa sih kita tidak bahas saja masalah Wadas itu apa?," Atau jangan jangan Petinggi Partai Demokrat itu memang tidak tahu apa yang jadi masalah, pokoknya yang penting nge-tweet aja deh," ujar Adian.
Baca: Serahkan Bantuan Puan, Adian Tekankan Hal Ini
Sekjen PENA 98 itu melanjutkan, kalau cara berpikir seperti itu di pertahankan, jelas membuat malu.
"Coba bayangkan kalau nanti ada pendukung Risma dianggap tidak sopan oleh si Petinggi Partai Demokrat terus Sekjen PDI Perjuangan yang diserang, pendukung Ahok kurang sopan lalu Sekjen PDI Perjuangan lagi yang di kaitkan ini itu. Terus jangan jangan siapapun yang komentar nya tidak menyenangkan Partai Demokrat maka Sekjen PDI Perjuangan yang di pertanyakan," ujar Adian.
Adian berharap, apa yang di sampaikan oleh salah satu petinggi Demokrat itu bukanlah pernyataan resmi Partai Demokrat.
Aktivis 1998 itu berharap cara berpikir itu bukanlah cara berfikir Partai Demokrat karena dia percaya bahwa masih banyak intelektual di Partai Demokrat yang mampu menarik olah pikir dengan nalar yang jauh lebih baik.
"Sehingga tidak melemparkan pertanyaan pertanyaan yang entah di pungut dari mana dan entah untuk tujuan apa. Semoga harapan dan kepercayaan saya tidaklah salah, semoga," ujar Adian.