Jakarta, Gesuri.id - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang menempatkan nama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok di posisi 'top of mind' terkait Pilgub DKI Jakarta 2024. Namun, Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menilai pihaknya fokus untuk kemenangan di Pilpres 2024 dahulu ketimbang Pilkada 2024.
"Kita pilpres dulu lah nanti bahas pilgub masih setelah pilpres," kata Basarah di Sekretariat Pusat Koordinasi Relawan Pilpres DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (12/5).
Menurut Basarah PDI Perjuangan memiliki skala prioritas pada tahu politik 2024. Untuk saat ini, PDI Perjuangan baru saja merampungkan daftar calon legislatif ke KPU RI.
"Ya, PDI Perjuangan tentu akan punya skala prioritas ya saat ini. Skala prioritas kami kemarin setelah bekerja menyusun bacaleg seluruh Indonesia baru kita daftarkan ke KPU RI dan serentak di seluruh Indonesia, DPD, DPC kami, sekarang kami fokus ke pilpres," ujar Basarah.
"Nanti setelah pilpres Pak Ganjar jadi presiden bersama wapresnya Insyaallah kita menang lagi dalam pileg baru kita siapkan strategi pilkada di November 2024 yang akan datang," kata dia.
Saat ditanyai apakah ada peluang Ahok untuk maju kembali dari PDI Perjuangan, Basarah mengaku belum berbicara terkait itu. Ia fokus kemenangan PDI Perjuangan di pilpres mendatang.
"Kita lihat nanti, kita lihat nanti, kita belum memikirkan mengenai strategi Pilkada 2024, sekali lagi kita masih fokus pada pileg dan pilpres Februari 2024 yang akan datang," ujarnya.
Seperti diketahui, sejumlah nama-nama muncul dalam survei calon gubernur DKI Jakarta di survei Indikator Politik Indonesia. Nama yang muncul seperti Ridwan Kamil, Ahok, hingga Ahmad Sahroni.
Baca: Inilah Bacaleg Termuda PDI Perjuangan Boyolali, Mahasiswa & Pengusaha Usia 21 Tahun
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Survei ini dilakukan pada 24 Februari-3 Maret 2023.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 820 orang, kemudian dilakukan oversampel di Dapil DKI I dan DKI II menjadi masing-masing 800 responden, sehingga total sample yang dianalisis sebanyak 2.060 responden.