Bandung, Gesuri.id - Mantan Kapolda Jawa Barat (Jabar), Irjen Pol (Purn) Anton Charliyan bangga kepada komunitas budaya dan lingkungan Baranusa Jabar.
Baranusa Jabar, menurut Anton, konsisten menggelar berbgai kegiatan pelestarian budaya Sunda serta konservasi lingkungan.
"Upaya pelestarian adat tradisi budaya harus tetap digelorakan setiap saat karena merupakan identitas diri dan akar dari, wawasan , cara berpikir ,etika , sikap perilaku dan budi pekerti kita sebgai orang Sunda,” tutur Anton saat memberikan sambutan dalam lomba panahan tradisi “Jamparing Sunda” yang ke- 2 di GOR Arcamanik Bandung, Minggu (20/3).
Baca: ARW Beri Bantuan Sambungan Listrik Bagi Warga Kurang Mampu
Dewan Pembina Baranusa itu mengingatkan, bila budaya hancur akan hancur pula, wawasan , pola pikir, etika, sikap , perilaku dan budi pekerti suatu bangsa.
Sosok yang kerap disapa Abah Anton ini menyambut baik setiap kegiatan pelestarian budaya, termasuk lomba panahan tradisi “Jamparing Sunda”.
"Apa yang selama ini di gelar oleh Baranusa ini sangat tepat, “ ujarnya.
Diceritakan Abah Anton, di zaman dulu “Jamparing” atau panah merupakan salah satu keterampilan utama untuk bisa mempertahankan kerajaan di “Tatar Sunda” . Menurutnya, keahlian memanah pasukan Kerajaan Sunda Galuh maupun Pajajaran sangat disegani lawan.
“Itu pula yang menjadikan dua kerajaan tersebut muncul sebagai negara yang disegani di seantero nusantara, bahkan hingga keluar nusantara,” ungkap Abah Anton.
Tak hanya jadi sarana menjaga kelestarian budaya Sunda, Mantan Kapolwil Priangan ini meyakini lomba panahan tradisi “Jamparing Sunda” akan menumbuhkan sikap dan wawasan bela negara serta cinta Tanah air kepada masyarakat Jawa Barat.
Baca: Anton & SAMMARI Siaga Hadapi Gerakan Radikalis & Intoleran
"Ini penting, dalam rangka pelestarian adat tradisi dan budaya serta penyelamatan lingkungan alam khususnya mata air dan yang paling utama adalah untuk memperkuat sikap Bela Negara & Cinta tanah air,” tandas Abah Anton.
Dipuncak acara digelar pembacaan deklarasi sebagai ikrar bersama untuk lebih menguatkan tekad anggota dan pengurus Baranusa dalam menjalankan misinya.
Deklarasi ini dibacakan oleh artis ternama Paramitha Rusady, sekaligus sebagai icon tradisi “Jamparing Sunda” Baranusa yaitu ; Walet dan Barusa yang diambil dari julukan nama pasukan panah Pajajaran dimasa lampau.