Ikuti Kami

Arema FC Batal Bermarkas di Blitar, Santoso: Warga Masih Trauma Kerusuhan Kanjuruhan 2020

Warung, sawah dan kendaraan warga pun tak luput dari amukan para suporter.

Arema FC Batal Bermarkas di Blitar, Santoso: Warga Masih Trauma Kerusuhan Kanjuruhan 2020

Blitar, Gesuri.id - Wacana Arema FC menjadikan Stadion Soeprijadi sebagai kandang baru kian santer terdengar.

Persetujuan PSSI dan PT LIB masih dinanti, namun sejumlah perbaikan, termasuk memisahkan sektor VIP dan pemain, dikabarkan segera dilakukan untuk memenuhi standar Liga 1.

"Ya, nanti ada perbaikan lagi dari tim Arema Malang," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Blitar, M. Amin Nurcholis.

Biaya perbaikan akan ditanggung Arema FC, mengingat Pemkot Blitar tak memiliki anggaran untuk itu.

Namun, rencana ini dihadapkan pada trauma masyarakat Kota Blitar terkait kerusuhan pasca Derby Jawa Timur di Stadion Soeprijadi pada 18 Februari 2020

Saat itu, Arema FC kalah telak 2-4 dari Persebaya, dan ketegangan antarsuporter berlanjut di luar stadion, mengakibatkan kerusuhan yang melibatkan warga setempat.

"Mobil saya juga jadi korban. Kaca hancur bagian depan dan belakang," ungkap Wali Kota Blitar, Santoso, di Makam Bung Karno, Kamis (6/6/2024).

Warung, sawah dan kendaraan warga pun tak luput dari amukan para suporter.

Santoso sendiri menyaksikan langsung pembakaran kendaraan milik warga.

"Nah, menghilangkan trauma ini yang nggak semudah dibayangkan," tegas politikus PDI Perjuangan itu.

Tragedi Kanjuruhan yang merenggut ratusan nyawa, kata Santoso, semakin memperparah trauma masyarakat.

"Karena itu, untuk saat ini masyarakat Kota Blitar belum siap untuk menerima Stadion Soeprijadi dijadikan base camp oleh Arema FC," tandasnya.

Meskipun tak terkait langsung dengan pertandingan Arema FC dan Persebaya, Santoso menekankan bahwa masyarakat butuh waktu lama untuk bisa kembali menikmati pertandingan sepak bola secara aman dan damai.

Sumber

Quote