Jakarta, Gesuri.id - DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah menggebyarkan gerakan makanan pendamping beras bagi para kadernya.
Hal ini merupakan komitmen PDI Perjuangan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Bendahara DPD PDI Perjuangan Jateng, Agustina Wilujeng Pramestuti mengklaim jika pihaknya adalah satu-satunya partai yang konsen dengan isu ketahanan pangan melalui budidaya bahan makanan pendamping beras. Gerakan budidaya bahan pangan pendamping beras ini juga merupakan perintah langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.
Baca: Ganjar Sebut Kritik Prabowo yang Maafkan Koruptor
“PDI Perjuangan merupakan satu-satunya partai yang menunjukkan kepedulian nyata terhadap makanan pendamping beras, tidak hanya sebagai retorika politik, melainkan sebagai tindakan dan aksi nyata. Hal ini sejalan dengan visi Ketua Umum PDI Perjuangan, Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” ujarnya saat Press Konferensi di kantor DPD PDI Perjuangan, Jateng, Kamis (23/1).
Ia menjelaskan, arahan dari Ketum PDI Perjuangan untuk gerakan makanan pendamping beras pertama kali disampaikan saat pandemi Covid-19 melanda. Dia menyebut jika Ketum PDI Perjuangan juga mendorong agar para kepala daerah menciptakan ketersediaan dan kedaulatan pangan, jangan bergantung terus ke pemerintah pusat atau bergantung ke APBD.
Para kepala daerah dari PDI Perjuangan jangan banyak berilusi tetapi harus melakukannya. Dijelaskan, ada 10 bahan pokok pengganti beras, yakni singkong, jagung, pisang, sagu, ubi, hanjeli, porang, sorgum, sukun dan talas. Dari 10 jenis tanaman itu, sebagian besar dapat dibudidayakan di wilayah Jawa Tengah.
Sebagai upaya menggalakkan gerakan itu, sekaligus dalam rangkaian merayakan HUT ke-52 PDI Perjuangan serta menjadi kado ulang tahun Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri, DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah menggelar “Kontes Pendampingan Menanam Pohon 10 Bahan Pangan Pendamping Beras”.
“Peserta terdiri dari para anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jawa Tengan, DPRD kabupten/ kota, para kepala daerah dan wakil kepala daerah serta para kepala daerah terpilih dan wakil kepala daerah terpilih dari PDI Perjuangan,” jelasnya.
Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional
Melalui gerakan itu, setiap anggota DPRD dan kepala daerah kader PDI Perjuangan diwajibkan untuk mendampingi kelompok tani, menanam pohon bahan makanan pendamping beras dan mendorong peningkatan nilai ekonomi komoditi pertanian.
Bahan pangan pendamping beras sebetulnya bernilai ekonomi yang tinggi, namun tergeser oleh pola konsumsi beras yang sudah sangat mengakar di masyarakat.
“Pada 2023, nilai perdagangan bahan baku singkong di Indonesia mencapai Rp. 20 triliun per tahun. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil singkong terbesar di dunia,” terangnya.