Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyebut cara yang indah untuk 'mengakhiri' sebuah era manakala melihat Lionel Messi mengantarkan Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022.
Baca: Hasbi: Tidak Mungkin Bupati Larang Umat Kristiani Beribadah
Budiman Sudjatmiko menyampaikan pendapatnya pada sebuah kicauan lewat akun media sosial Twitter bernama @budimandjatmiko.
Kali ini Budiman Sudjatmiko turut buka suara terkait mega bintang Lionel Messi yang mengantarkan Argentina meraih juara Piala Dunia 2022.
"Done! Selesai! Bubar! Selesai sebuah babak baru sepak bola selama sekitar 20 tahun untuk mendebatkan SIAPA PESEPAK BOLA TERBESAR SEPANJANG MASA (The GOAT)," tulis Budiman.
"Messi mengalahkan Pele, Maradona, dan Cristiano Ronaldo! Kita nyaris mustahil menyaksikannya lagi!," tambahnya.
Lebih lanjut, politikus PDI Perjuangan ini juga Piala Dunia 2022 ini menghadirkan seorang raja anyar dalam sosok Lionel Messi.
"Cara yang indah untuk 'mengakhiri' sebuah era," beber Budiman, Senin (19/12).
"Lahirnya seorang RAJA BARU, dalam sebuah pertandingan FINAL PIALA DUNIA TERBAIK dalam sejarah! Sungguh sebuah #AhSudahlah," lanjutnya.
Bagi Budiman Sudjatmiko, Tim Tango telah berkembang menjadi negara yang unik dengan melahirkan pesepak bola besar.
"Argentina sebuah negara berkembang yang unik," ungkap politikus PDI Perjuangan itu.
"Ia melahirkan banyak sweethearts of the world yang citranya ada dalam imajinasi orang kebanyakan dengan caranya masing-masing: Evita Duarte Peron, Ernesto Che Guevara, Diego Armando Maradona, dan LIONEL ANDRES MESSI!," lanjutnya.
Bahkan Budiman Sudjatmiko juga mengenang lagu Argentina ketika jadi juara Piala Dunia 1978 untuk pertama kalinya.
Sebab menurut politikus PDI Perjuangan ini, saat Piala Dunia 1978 Tim Tango diisi oleh para pemain keturunan Spanyol.
Baca: SMRC: Posisi PDI Perjuangan Tertinggi Jelang Pemilu 2024
"Ini adalah tim Argentina yang paling banyak komposisi turunan Spanyol-nya (biasanya banyak turunan Italia)," ujar Budiman.
"Dilihat dari nama-nama belakang mereka: Martinez (ada 3), Alvarez, Fernandez, Paredes, Montiel, Molina, Romero, dan Otamendi (Spanyol dari suku Basque)," tutupnya.
Kurator Syahrul.