Jakarta, Gesuri.id - Ketika Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menyelenggarakan peluncuran dan bedah buku katalog foto Sukarno di gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (10/12), ada paparan menarik dari Oscar Motuloh, jurnalis foto senior Kantor Berita ANTARA.
Paparan itu tentang relasi Sukarno dengan kamera foto. Menurut Oscar, berdasarkan berbagai referensi sejarah, Sukarno itu adalah sosok yang sangat sadar kamera.
Baca: Lembaga Pendidikan Jangan Beri Ruang Pada Ajaran Khilafah
Bahkan, bisa dikatakan, Bung Karno adalah tokoh yang memandang penting pencitraan melalui karya foto.
Hal itu setidaknya dapat dilihat dari dua karya foto IPPHOS (Indonesian Press Photo Service). Karya pertama, adalah foto yang memperlihatkan Bung Karno memperhatikan montir yang sedang memperbaiki mobil.
“Foto itu diambil di sekitar Gedung Agung Yogyakarta. Waktu itu Bung Karno sedang mengendarai mobil di sekitar Gedung Agung,” kata Oscar.
Namun, karena Bung Karno melihat ada beberapa pewarta foto IPPHOS di suatu jalan, maka di beralih ke jalan itu dan kemudian bercengkrama dengan seorang montir yang ada disitu.
“Jadi Bung Karno melewati jalan yang sebenarnya bukan rutenya, untuk bercengkrama dengan montir karena ada pewarta IPPHOS disitu. Disini terlihat sekali bagaimana Bung Karno memandang penting pencitraan melalui foto,” papar Oscar.
Oscar melanjutkan, karya foto kedua yang membuktikan betapa Bung Karno memandang pencitraan dalam jepretan kamera foto adalah foto ketika sang Proklamator berpelukan dengan Jenderal Sudirman.
Oscar menjelaskan, foto itu sebenarnya hasil dari adegan berpelukan kedua tokoh yang kedua kalinya.
“Sebab, ketika Bung Karno memeluk Sudirman pertama kali, fotografer belum siap mengambil foto. Maka Bung Karno berpelukan kedua kalinya dengan Sudirman agar fotografer bisa mengabadikan momen itu,” papar Oscar.
Baca: Abidin Ucapkan Selamat Pada Ketum-Sekjen GMNI Terpilih
Menurut Oscar, ada beberapa faktor yang membuat Bung Karno sangat mementingkan pencitraan di foto.
“Salah satunya, diinformasikan bahwa Bung Karno ini berlangganan majalah Life. Jadi karena sering melihat foto-foto para tokoh dunia di majalah itu, Bung Karno memandang penting pencitraan melalui foto,” ungkap Oscar.