Jakarta, Gesuri.id - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan perusahaan minyak dan gas milik pemerintah ini mulai mengangkat sembilan anak muda untuk menduduki posisi strategis di perusahaan.
Menurut Ahok, cara ini merupakan bentuk perseroan meritokrasi atau memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasinya.
“Ini meratakan lapangan tanding buat (pegawai) segala usia dan semua perwira di Pertamina ada kesempatan tanpa lihat pengalaman lamanya kerja,” Kata Ahok di Jakarta, Selasa (3/11).
Baca: Ini Respon Ahok Bila Jadi Capres Pada Pemilu 2024
Sistem pengangkatan pemimpin perseroan ini menghapus kultur lama perusahaan yang menjaring pejabat berdasarkan lama masa kerjanya.
Meski bertujuan membuka kesempatan bagi generasi baru, Ahok memastikan pemilihan pejabat bukan mengutamakan pegawai-pegawai yang berusia muda.
"Yang baru dan yang lama punya kesempatan,” katanya.
Politisi PDI Perjuangan ini menerangkan, sistem serupa lelang jabatan tersebut akan menjaring orang-orang yang memiliki potensi dan memenuhi syarat.
Sistem perekrutan pejabat secara terbuka akan terus dilaksanakan sepanjang terdapat kursi-kursi kepemimpinan yang kosong.
“Selalu akan ada kesempatan bila ada orang (pejabat) yang diganti karena kinerjanya kurang memuaskan,” papar Mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Pertamina sebelumnya mengumumkan sembilan anak muda yang berhasil memperoleh posisi di jajaran direksi melalui program khusus pengembangan talenta.
Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto menjelaskan sembilan pegawai ini masih berusia 40 tahun.
Baca: Dahsyat, Ini Gebrakan Baru Ahok di PT Pertamina
“Meski usia mereka masih terbilang muda, prestasi dan skill sudah teruji selama ini. Ditambah lagi, mereka juga sudah menempuh high level program dari perusahaan yang bertujuan memaksimalkan potensinya melalui Talent Management System Development,” ujarnya.
Agus menjelaskan, pengembangan talenta muda menjadi perhatian khusus perusahaan. Sebab, merujuk pada demografi perseroan, sekitar 66 persen atau 21 ribu pekerjanya merupakan kalangan Generasi Y dan Z.
Dengan pengembangan sistem manajemen talenta, tutur Agus, Pertamina dapat memiliki pekerja yang siap menjalankan tugas sesuai dengan kompetensi dan kapasitas diri. Dia berharap, Pertamina dapat mengambil peran utama dalam proyek internasional dan fungsi strategis lainnya.