Ikuti Kami

Digaji Rp170 Juta Oleh Pertamina, Ahok Kangen Jadi Gubernur

Ahok mengakui sering turun tangan menolong warga yang mengalami kesulitan. 

Digaji Rp170 Juta Oleh Pertamina, Ahok Kangen Jadi Gubernur
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Jakarta, Gesuri.id - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pengalaman menjadi Gubernur DKI Jakarta menjadi bagian yang menarik dalam kehidupannya.

Meski sekarang digaji Rp170 juta, mantan anggota DPR RI ini bisa memanfaatkan dana operasional gubernur untuk membantu masyarakat kelas bawah. 

Baca: Ini 10 Kalimat Keberanian Ahok, Nomor 4 Bikin Baper

"Gaji gubernur cuma Rp 7 juta lebih. Tunjangan uang makan Rp 30 juta. Memang ada mobil, ada sopir. Tapi Saya punya dana operasional untuk bantu orang miskin hampir Rp 3 miliar, langsung saya transfer ke rekening masing-masing," kata Ahok dalam wawancara khusus bersama Andy F. Noya di acara KickAndy Show, Sabtu (27/6).

Ahok mengakui sering turun tangan menolong warga yang mengalami kesulitan. 

"Memang lebih enak bantu orang banyak," ucapnya. 

Di samping bercerita soal gaji, Ahok blak-blakan terkait alasannya menerima posisi Komisaris Utama Pertamina. Semua itu, kata Ahok, dilakukan dengan alasan ingin membantu sahabatnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi, mengawasi kinerja perseroan. 

Musababnya, Ahok menurutkan saat ini Pertamina memiliki revenue atau pendapatan Rp 800 triliun. Angka yang hampir sepertiga APBN ini pun mesti dipelototi. 

"Kalau enggak diawasi dengan baik, direksi enggak punya KPI (key performance indicator). Sedangkan KPI administratif semua. Ya ada kewajiban, (meski) merem juga untung," tutur Ahok. 

Baca: Jangan Abai, Banyak Penyakit Lebih Mematikan Selain Covid-19

Tak hanya mengawasi kinerja keuangan perusahaan, Ahok ingin memastikan bahwa Pertamina memiliki daya saing di lingkup perusahaan internasional. Dia pun membandingkannya kinerja perusahaan minyak asal Malaysia, Petrolian Nasional Berhad (Petronas), yang masih jauh di atas Pertamina.

Dalam pemeringkatan perusahaan global sepanjang 2019, kata Ahok, Petronas berada di rangking 150-an dalam Global Fortune 500. Sedangkan Pertamina bercokol di peringkat 175.

Quote