Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Kukar Edi Damansyah hadir mengantarkan almarhum Junaidi menuju pemakaman.
Di mata Edi, Junaidi adalah sosok yang penuh pengabdian dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.
Bupati Kukar itu menyampaikan, atas nama pribadi dan pemerintah daerah turut berduka cita yang begitu dalam atas berpulangnya sosok cerdas itu.
“Secara pribadi, keluarga besar dari PDI Perjuangan Kukar dan seluruh relawan Arjuna sangat kehilangan seorang sosok pekerja keras. Almarhum ini sudah saya anggap seperti adik saya sendiri,” katanya, Selasa (3/12/2024).
Dalam perjalanan kerja politik sejak Pileg 2024 yang lalu, ia menilai almarhum sebagai sosok petarung yang tak kenal kata menyerah.
Samar-samar Edi mengingat salah satu kenangannya bersama Junaidi saat dilantik sebagai Ketua DPRD Kukar.
Waktu itu, kata Edi, Junaidi mengucap akan menjalankan amanah sebagai Ketua DPRD dengan sebaik-baiknya untuk Kukar. “Saya ingat dan tidak pernah saya lupakan penyampaian,” ucapnya.
Dalam suasana duka itu, Edi mengajak seluruh kerabat yang hadir untuk mendoakan almarhum, dilapangkan kuburnya dan ditempatkan di sisi terbaik Allah SWT.
“Selamat jalan adikku, Junaidi. Engkau tidak pernah terlupakan oleh kami dan seluruh relawan Arjuna. Untuk keluarga, semoga diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini,” ujarnya.
Diketahui. Jenazah Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) Junaidi telah dikebumikan di Pemakaman Muslimin Muara Lengat, Jalan Sangkulirang 1, Kelurahan Loa Ipuh, Selasa (3/12/2024).
Pemakaman ini berlokasi tak jauh dari rumah duka almarhum yang berada di Gang Mega, Jalan Sangkulirang, Kelurahan Maluhu, Tenggarong.
Junaidi berpulang di usia yang masih muda, yakni 41 tahun. Pria kelahiran Muara Siran, 11 Januari 1983 ini dilarikan ke RSUD AM Parikesit setelah kehilangan kesadaran saat bermain bulu tangkis, Senin (2/12/2024) malam.
Ia menghembuskan napas terakhirnya di perjalanan menuju menuju rumah sakit dan didiagnosis Dead On Arrival (DOA), istilah pasien yang meninggal secara klinis sebelum sampai di rumah sakit.
Politikus PDI Perjuangan ini tutup usia dengan meninggalkan dua istri dan lima anak. Tak hanya keluarga dan kerabat, banyak rekan kerja almarhum yang merasa kehilangan.
Mereka tak menyangka Junaidi pergi meninggalkan dunia ini begitu cepat. Di momen menuju peristirahatan terakhirnya, jenazah almarhum disalatkan dua kali di kediaman pribadinya dan Masjid Al Mubarokah. Banyak pejabat dan politikus datang melayat untuk mengantarkan Junaidi.
Sumber: pusaranmedia.com