Ikuti Kami

Ganjar dan Lumpia Semarang: Akulturasi Budaya yang Menggugah Selera

Saat menjadi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memegang peran penting dalam memperkuat hubungan sejarah di wilayah tersebut. 

Ganjar dan Lumpia Semarang: Akulturasi Budaya yang Menggugah Selera
Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Sebuah kuliner yang tak terpisahkan dari identitas kuliner Kota Semarang, Jawa Tengah, Lumpia Semarang, adalah hasil akulturasi budaya Jawa-Tionghoa yang mencerminkan keberagaman dan toleransi yang selalu didukung oleh Calon Presiden Ganjar Pranowo, yang dahulu pernah menjadi Gubernur Jawa Tengah.

Saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memegang peran penting dalam memperkuat hubungan sejarah di wilayah tersebut. 

Baca: Dunia Aktivisme Ganjar Pranowo

Bahkan, ia pernah mengadakan diskusi dengan budayawan Jawa Tengah untuk memajukan budaya dan mendorong toleransi di antara individu, tanpa memandang agama.

Ganjar telah secara konsisten mendorong toleransi dan harmoni antara berbagai komunitas agama melalui berbagai tindakan, kebijakan, dan program yang telah diimplementasikan.

Lumpia Semarang adalah makanan khas yang menggambarkan akulturasi budaya antara Jawa dan Tionghoa. Nama "Lumpia Semarang" berasal dari kata "lun" (gulung dalam Bahasa Jawa) dan "pia" (kue dalam Bahasa Hokkien). Pada tahun 2014, Lumpia Semarang diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.

Sejarah kuliner Lumpia Semarang memiliki cerita unik. Pada abad ke-19, ada pasangan suami istri dari latar belakang etnis Tionghoa dan Jawa yang membuka beberapa kedai penjualan lumpia di Kota Semarang. Kota ini telah lama menjadi tujuan beragam kelompok etnis, terutama etnis Tionghoa, yang mendominasi populasi pada masa itu.

Baca: Ganjar Pranowo Bukanlah Pemimpin Retorika

Peran Lumpia dalam sejarah ini sangat penting. Selama masa Orde Baru, etnis Tionghoa menghadapi pembatasan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk aktivitas politik dan ibadah. Namun, industri lumpia tetap bertahan sebagai salah satu simbol ketahanan budaya mereka.

Lumpia Semarang Gang Lombok adalah salah satu varian terkenal. Diisi dengan rebung, udang, dan telur, semuanya dibungkus dalam kulit lumpia hingga membentuk silinder panjang. Bahan-bahan ini sangat bergizi, dan menjadikan Lumpia Semarang pilihan kuliner yang nikmat.

Hingga kini, banyak kedai lumpia di Kota Semarang yang dikelola oleh keturunan Thoa Thay Joe dan Wasi. Beberapa di antaranya adalah Kedai Lumpia Gang Lombok, Lumpia Mataram, Lumpia Mbak Lien, dan Lumpia Cik Me Me.

Quote