Ikuti Kami

Ini Alasan Rano Karno Tetap Pertahankan Nama Doel sampai Sekarang

Padahal, sinetron yang diproduksi dan dibintangi oleh Rano Karno itu sudah tayang sejak tahun 1997.  

Ini Alasan Rano Karno Tetap Pertahankan Nama Doel sampai Sekarang
Rano Karno.

Jakarta, Gesuri.id - Ada kisah di balik keputusan aktor dan politisi Rano Karno yang membiarkan orang tetap memanggilnya dengan sebutan 'Doel', nama karakternya di sinetron Si Doel Anak Sekolahan.   

Padahal, sinetron yang diproduksi dan dibintangi oleh Rano Karno itu sudah tayang sejak tahun 1997.  

"Si Doel enggak bisa lepas dari diri saya," ucap Rano dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network. "Bahkan nama saya sekarang saya tambahkan jadi 'Bang Doel,'" sambungnya. 

Termasuk setelah terjun ke politik, Doel membiarkan orang menyapanya dengan sebutan 'Bang Doel' dan bukan dengan nama asli.

"Bayangin, dulu saya pernah jadi Gubernur di Banten, enggak pernah dipanggil gubernur, dipanggil 'Doel, Doel,'" kata Rano. Nama Doel sendiri punya arti penting dalam perjalanan hidup Rano Karno sebagai seorang anak yang membentuk karakternya hingga sukses seperti sekarang. "Bagi saya, Si Doel itu adalah penyelamat," ungkap Rano Karno. 

"Si Doel itu buat saya miracle, mukjizat buat saya. Karena untuk mencapai apa yang sekarang ini, kamu enggak akan pernah imagine, saya enggak ada jalan mencapai sukses, sukses itu buat saya jauh," jelasnya kemudian. Rano jatuh cinta pada karakter Doel dalam buku Si Doel Anak Jakarta yang ditemukannya diantara tumpukan buku saat dia berusia 8 tahun.

"(Buku) itu yang membuat saya selamat, saya bisa menghargai orangtua saya, saya tidak pernah kecewa dengan dia (ayah)," ucap Rano. "Saya menjadi rajin sekolah, walaupun untuk sekolah saya enggak mampu," lanjutnya. 

Bukan hanya membuat Rano menjadi lebih menghargai dan mensyukuri keadaan, tapi karakter yang ada dalam buku itu membuat Rano semakin kritis menghadapi hidup. Seperti saat dirinya menjajakan kue keliling kampung, berternak burung dara untuk kemudian dijual, di mana semua idenya itu terinspirasi dari sosok Doel. 

"Jadi, apa yang ada dalam buku si Doel Anak Betawi, zaman dulu aku ikuti, itu yang buat aku jadi kayak sekarang," ujar Rano Karno.

"Saya terobsesi," imbuhnya. Walaupun terobsesi dengan karakter Doel dalam buku Si Doel Anak Jakarta, Rano menegaskan tak ada kaitan antara Si Doel Anak Sekolahan dengan Si Doel Anak Jakarta. 

Rano memasukkan beberapa elemen kenangan masa kecilnya yang tak terwujud melalui karakter Si Doel Anak Sekolahan. Seperti Doel yang memiliki oplet dalam sinetron, dimana dalam kehidupan nyatanya, saat kecil Rano justru menganggap oplet kendaraan mewah. Rano juga memilih membuat karakter Doel menyelesaikan pendidikan S1, berbeda sekali dengan karakter Doel dalam buku.

"Si Doel Anak Sekolahan itu enggak ada hubungannya dengan Si Doel Anak Betawi," ujar Rano. Sebagai informasi, novel Si Doel Anak Jakarta sebelumnya berjudul Si Doel Anak Betawi merupakan novel karya Aman Datuk Madjoindo. Novel ini berganti judul setelah cetakan pertama dan cetakan berikutnya. Tapi menjelang edisi akhir, judul novel itu kembali menjadi Si Doel Anak Betawi.

Novel yang dirilis tahun 1932 ini sebelumnya pernah diangkat menjadi film yang digarap oleh Sjuman Djaya pada tahun 1972. Selain membintangi film itu, Rano juga mengisi soundtrack film Si Doel Anak Betawi.

Sumber: www.kompas.com

Quote