Jakarta, Gesuri.id - Sejak 2017, Ansari Kadir bersama anak ketiga Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, bersama-sama berjuang membangun bisnis Sang Pisang.
Ansari atau yang kerap disapa Ari (29) bercerita, awal mula membangun bisnis Sang Pisang bersama Kaesang bukanlah sesuatu yang mudah. Kaesang, yang notabene adalah anak Presiden, tak memanfaatkan jabatan ayahnya dalam membangun bisnis.
Baca: Kaesang Perkenalkan Diri Sebagai Anggota Aerowolf Genflix
"Orang bilang karena bapaknya presiden bisnisnya jadi jalan. Padahal enggak, saya bareng dia itu dari tahun 2017 angkat-angkat pisang dari pasar bareng-bareng. Pak Jokowi itu justru enggak tahu awalnya Kaesang bangun Sang Pisang," kata CEO dan CO-Founder PT Sang Khadir Indonesia Ansari Kadir itu di Redaksi Kompas Gramedia, Jakarta, Selasa (20/8).
Sebelum bertemu Kaesang, Ansari memang memiliki jiwa entrepreneurship. Pria asal Makassar ini mengatakan, usaha apa pun dilakoni, dari berjualan pisang goreng, berjualan minuman, hingga meneruskan usaha ayahnya yang seorang petani udang.
"Saya bangun bisnis, tapi gagal karena enggak fokus," ujar Ari. Karena tak fokus, Ari juga harus menelan pil pahit. Dia dipecat dari kantornya. Saat itu ia bekerja di bidang sales dan marketing.
Perjuangan dimulai
Setelah dipecat dari kantor, Ari memiliki sisa uang Rp 40 juta. Akhirnya, dia memutuskan membangun booth di Taman Solo untuk berjualan pisang goreng. Dari uang Rp 40 juta tersebut, Ari gunakan untuk sewa tempat Rp 5 juta seumur hidup dan Rp 15 juta untuk bangun booth.
Dari hasil penjualan, Ari berhasil mengantongi omzet Rp 100.000 per hari atau sekitar Rp 3 juta per bulan. "Sayangnya, saat mudik Lebaran, gerobak saya hilang dicuri orang. Saya tanya sama penyewa tanah, dia enggak tahu. Di sini saya hilang arah," ujar Ari.
Awal Mula Bertemu Kaesang
Ari bercerita, awal mula bertemu Kaesang saat dirinya menyebar proposal bisnis di salah satu komunitas bisnis. Kebetulan, dalam komunitas tersebut ada Kaesang Pangarep. Setelah membaca proposalnya, kata Ari, Kaesang mengajaknya bertemu di sebuah kafe untuk merintis bisnis bersama.
"Saat pertemuan kedua, saya baru sadar itu anaknya Pak Jokowi. Itu pun saat dia menyebut namanya Kaesang, rasanya enggak asing. Pas saya Googling ternyata Kaesang Pangarep. Saya tanya ternyata benar," ujar Ari sambil tertawa.
Adapun Kaesang mau membangun bisnis bersama Ari karena Kaesang percaya pada perjuangannya selama ini. Terlebih, Ari punya pengalaman di bidang sales dan marketing yang banyak meraih penghargaan di tempat dia bekerja dulu. Karena keahliannya, Ari cepat naik jabatan.
Mulai Bisnis Berdua Awal mula bisnis bersama Kaesang, Ari dan Kaesang mencoba berbagai cara untuk menghasilkan produk kuliner yang disukai lidah orang Indonesia. "Kami coba dari Juni-Juli 2017.
Pisangnya sempat berubah jadi warna hitam, gosong. Sampai September 2017 akhirnya jadi nugget tapi kayak sandal jepit," katanya.
Dari situ, Kaesang berpikir jalan satu-satunya adalah keliling melihat sekitar, bangun relasi dengan tukang pisang, riset, survei, dan men-develop. Tempat yang pertama dikunjungi Ari dan Kaesang adalah rumah ibunya di Makassar.
Baca: Lewat Kicauan di Twitter, Kaesang Sindir Garuda Indonesia
Di tangan ibunya, pisang yang selama ini gagal berhasil dalam semalam. "Saya sadar, ternyata selama ini saya usaha belum minta restu sama ibu saya. Sama ibu saya dalam semalam jadi pisang itu, bagus," ungkapnya.
Kemudian, resep dari ibu diolah lagi hingga menjadi resep pisang andalan Sang Pisang. Ari dan Kaesang akhirnya patungan modal masing-masing Rp 15 juta untuk membangun booth pertama di Cempaka Mas.
"November 2017 kami launching toko pertama di Cempaka Mas. Orang antre panjang, 300 boks abis dalam 1 jam. Karena permintaan tinggi, kami tambah 4 cabang. Akhirnya, saya tambah karyawan, sosmed kami kembangkan pakai tenaga ahli, mulai bangun customer base, dan bikin kantor kecil-kecilan," papar Ari.
Ari mengatakan, perjuangan ini tak lepas dari perjuangan Kaesang pula. Pasalnya, Kaesang sama sekali tak mau menggunakan segalanya yang berhubungan dengan notebene "anak presiden". Pun dia menyamar saat membeli dan mengangkat pisang di pasar tradisional.
"Toko pertama kita itu, aku sama Kaesang yang desain-desain. Jadi bisnisnya berkembang karena dia anak presiden, itu salah," kata Ari. Hingga saat ini, karyawan Sang Pisang berjumlah 1.500 orang. Bisnis pun telah memiliki 73 toko, dengan lokasi penjualan tertinggi berada di Malang, Bali, dan Jakarta.
Demikian dilansir dari money.kompas.com, Rabu (21/8).