Jakarta, Gesuri.id - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) Lampung, Mukhlis Basri panen kopi jenis Arabika di Kecamatan Sekincau, Kabupaten Lampung Barat.
Dikatakan Mukhlis, Kabupaten Lampung Barat selama ini terkenal dengan penghasil kopi Robusta terbesar di Lampung, tapi saat ini sudah banyak petani yang menanam kopi jenis Arabika, salah satunya dilakukan Supriyono.
Baca: Ganjar Deklarasikan Diri Jadi Oposisi di Kabinet Prabowo-Gibran
“Alhamdulillah, hari ini saya diundang Pak Supriyono untuk panen kopi jenis Arabika yang buahnya tidak kalah lebat dengan kopi Robusta, yang memang dikenal menjadi komoditas utama Lampung Barat,” kata Mukhlis.
Menurut anggota komisi I DPR RI tersebut, penanaman kopi arabika yang dilakukan oleh petani Lampung Barat, salah satu bentuk inovasi yang sangat layak dikembangkan, karena segala usaha apabila dilakukan dengan serius, hasilnya akan memuaskan.
“Bidang pertanian dan perkebunan apabila digarap dengan serius, berani melakukan inovasi, seperti yang dilakukan Pak Supriyono, tentu akan menghasilkan dan memuaskan, diharapkan pemerintah akan terus melakukan pendampingan,” harapnya.
Baca: PDI Perjuangan Akan Umumkan Sikap Politiknya di Kongres 2025
Apalagi kata Mukhlis, yang merupakan anak petani, saat ini harga kopi biji (green been), sangat tinggi, dimana kopi jenis robusta petik merah harganya mencapai Rp75 ribu/kilogram, sedangkan kopi jenis arabika harganya mencapai Rp250 ribu/kilogram.
“Tahun ini harga jual tinggi, buah kopinya lebat, petani sejahtera, untuk mempertahankan harga dan semakin tingginya produktifitas, maka pemerintah harus hadir, dengan melakukan pendampingan dan penyediaan sarana-prasarana yang dibutuhkan petani,” tandasnya