Indramayu, Gesuri.id - Budayawan Jawa Barat (Jabar) Anton Charliyan mengungkapkan di salah satu sudut kota Indramayu ada Bunderan Tugu Kijang Kencana.
Menurut Anton, dari cerita yang berkembang di masyarakat, memang masyarakat Indramayu sangat membanggakan bahkan setengah mensakralkan keberadaan Kijang Kencana Mas tersebut.
Baca: Pertemuan Mega-Moeldoko Tanpa Bukti, Tempo Langgar Etika!
Hal itu karena Kijang Kencana sangat berhubungan erat dengan asal muasal lahirnya kota Indramayu.
"Hal itu juga tercatat dalam Naskah Kuno tentang Sejarah Indramayu yakni dalam kitab 'Babad Dermayu' yang konon isinya menceritrakan bahwa penghuni partama yang membuka Indramayu adalah Raden Aria Wiralodra, Putra Tumenggung Gagak Singalodra dari Bagelen Demak," ungkap Anton.
Mantan Kapolda Jabar itu melanjutkan, sejak kecil Raden Aria Wiralodra punya keinginan membangun sebuah wilayah untuk kelak di wariskan kepada anak-cucunya. Dan untuk mewujudkan cita-citanya yang luhur tersebut, Ia gemar melatih diri dalam olah Kanuragan, Tirakat dan Bertapa.
Suatu masa, sambung Anton, Raden Wiralodra menjalankan pertapaan di perbukitan Melaya di kaki gunung Sumbing.
Setelah menjalani pertapaanya selama tiga tahun ia mendapat wangsit :
“Hai Wiralodra.. Apa bila engkau ingin berbahagia serta keturunanmu..
pergilah engkau ke arah matahari terbenam dan carilah sungai yang bernama Cimanuk. Mana kala engkau telah tiba di sana berhentilah dan babad (red-tebang) lah hutan, kemudian bangunlah tempat tsb dan menetaplah engkau disana ”.
"Demi melaksanakan Wangsitnya, Raden Wiralodra didampingi abdinya Ki Tinggil berangkat ke arah barat untuk mencari sungai Cimanuk. Singkat cerita, Dalam pencarian Kali Cimanuk tersebut bertemulah mereka dengan seorang perempuan bernama Dewi Larawana yang meminta untuk dipersunting Wiralodra, namun Raden Wiralodra menolaknya hingga membuat gadis itu marah dan menyerangnya," ujar Anton.
Maka pertarungan pun terjadi. Setelah Wiralodra mengeluarkan senjatanya ke arah Larawana, lalu tiba-tiba gadis itupun lenyap. Bersamaan dengan itu muncullah seekor Kijang Kencana Mas.
Lalu Wiralodra pun segera mengejar kijang tersebut yajg terus lari kearah timur, namun seketika kijang itu lenyap dan tampaklah sebuah sungai besar.
"Karena kelelahan Pangeran Wiralodra tertidur dan bermimpi bertemu dengan Ki Buyut Sidum ( Kijang Penanjung ) dari Pajajaran. Beliau berkata, 'Hai cucuku.. inilah Lembah Cimanuk yang engkau cari, disinilah kelak engkau bermukim'," papar Anton.
Dan untuk mengenang jasa-jasa ki Buyut Sidum ( kijang penanjung ), maka bunderan yang di sebelah barat dari sport center lndramayu di Karanganyar, dinamakan Bunderan Kijang.
Adapun dari cerita yang didapat dari narasumber lain mengatakan bahwa Kijang Kencana Mas tersebut adalah Prabu Indrawijaya.
"Narasumber tersebut menceritakan bahwa Prabu Indrawijaya dan Pangeran Harya Kemuning lah yang awal pertama sekali terlebih dulu ada, sebelum Raden Aria Wiralodra datang. Narasumber itupun menyebutkan bahwa Prabu Indrawijaya sempat merubah diri menjadi Kidang Kuning (Kijang Mas), Oleh karena itu Pangeran Harya Kemuning melarang kepada anak cucu keturunannya untuk memakan daging Kijang,"ungkap Anton.
Kemudian, lanjut Anton, bila kita telusuri simbol Kijang itu sendiri memiliki banyak keutamaan. Seperti tanduk yang bisa digunakan sebagai bahan obat yang ampuh.
Kijang juga identik sebagai satwa yang sangat pintar dan cerdik. Maka tidak salah, jika perusahaan komputer menjadikan kijang sebagai icon nya.
"Lalu Kijang pun dikenal sebagai satwa yang gesit , cepat dan lincah. Makanya para juara lari sering dijuluki dengan perumpamaan 'larinya secepat Kijang'," ujar Anton.
Anton melanjutkan, kijang pun dikenal sebagai binatang yang anggun, berwibawa, bijak dan sabar. Karena memang Kijang ini pun juga merupakan salah satu jenis satwa purba menurut catatan sejarah biologi, yang berusia sekitar 25 sampai dengan 35 juta tahun yang lalu.
Sehingga dengan demikian, sambung Anton, Kijang merupakan satwa yang mampu survive untuk bisa tetap bertahan dan hidup hingga saat ini.
Maka dari itu,Kijang pun memiliki arti filosofi tambahan yang lain yakni, senantiasa semangat, kuat, memiliki jiwa survive yang tinggi, pantang putus asa dalam menghadapi segala rintangan, serta memiliki bakat dan kemauan yang tinggi untuk mencapai cita-cita.
Baca: Rencana Impor Beras Tidak Masuk akal dan Harus Dibatalkan!
"Terakhir sebagai sebuah pengetahuan, bahwa ternyata Kijan pun merupakan satwa Endemik asli dari bumi Nusantara. Yang salah satunya menjadi legenda dan kebanggan Masyarakat Indramayu sebagai Kijang Kencana Mas Wiralodra," ujar Anton.
Anton pun menyatakan, harapan sebagian besar elemen masyarakat Indramayu, adalah agar Pemerintah segera menenetapkan Kijang Kencana Mas menjadi Icon Kabupaten Indramayu.
Karena sampai saat ini, Indramayu belum punya icon yang jadi kebanggan masyarakat dan ditetapkan Pemerintah secara sah.
"Kenapa tidak memilih buah Mangga untuk dijadikan icon ? Karena kalau Mangga sudah jadi icon dari Kabupaten lain yakni Kabupaten Majalengka ( Gincu ) dan Cirebon ( Gedong ). Sementara kalau Kijang, belum ada satu Kabupaten pun di Indonesia ini yang menggunakannya sebagai Icon," ujar Anton.