Manokwari Selatan, Gesuri.id - Ketua Dewan Adat Daerah (DAD) Manokwari Selatan (Mansel), Markus Waran ST MSi mengimbau personil Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat, Maxsi Nelson Ahoren, memberi penjelasan pada masyarakat adat Mansel terkait majunya yang bersangkutan ke MRP Papua Barat periode selanjutnya melalui rumpun agama.
Baca: Seminggu Pasca Pelepasan Segel, GKI Palsigunung Bajem Ciracas Masih Belum Dapat Izin Ibadah
"Saudara Maxsi Nelson Ahoren harus jelaskan bahwa awalnya dia terpilih sebagai perwakilan adat dari Mansel, dan kini maju dari rumpun agama," ujar Markus Waran yang juga Kepala Suku Besar Hatam Daerah Adat Manokwari Selatan, Kamis (6/7) malam.
Markus Waran menilai hal ini penting untuk mencegah berkembangnya desas-desus di masyarakat yang dapat menimbulkan benturan-benturan yang sama-sama tak diinginkan mengingat Maxsi Nelson Ahoren pernah jadi penatua dan syamas di jemaat GKI Solafide.
"Mestinya tahu dipilih dari Mansel dari perwakilan adat. Harus kembali ke Mansel berkoordinasi, bicara dengan tua-tua adat, karena MRPB adalah lembaga budaya," pesan Markus Waran.
Markus Waran kemudian menyatakan tak sependapat dengan pernyataan sejumlah pihak yang menuding ada ujaran kebencian dan penistaan agama yang dilontarkan sejumlah anggota masyarakat.
Baca: TB Hasanuddin Desak Menhan Hentikan Pembelian Jet Tempur Bekas
"Pribadi saya sebagai intelektual Arfak, kepala suku, saya tak sependapat dengan dua ade itu. Biarkan publik yang menilai sesuai fakta-fakta yang ada," tandas Markus Waran.
Maxsi Nelson Ahoren belum berhasil dimintai tanggapannya atas imbauan ini sampai berita ini ditayangkan. Ponselnya, 0813****9357, dalam keadaan tidak aktif.